Setelah Membunuh, Arif Sempat Ajak Negosiasi Keluarga Wanita dalam Koper, Minta Tak Lapor Polisi

Tribun News.com – Fakta baru terungkap setelah jasad seorang wanita ditemukan di dalam koper di Bekasi, Jawa Barat.

Usai pembunuhan RM (50), Ahmed Arif Ridwan Nuwalo alias ARN (28) mengajak keluarga korban bertemu dan berunding.

Hal itu dilakukan Arif sebelum polisi mengumumkan aksi brutal yang dilakukan terhadap korban.

Anjar Gumiliar dari keluarga korban mengatakan, Arif membujuk keluarga agar tidak melaporkan pembunuhan tersebut ke polisi.

Kamis kemarin saya ketemu keluarga di markas, kata Unger, dikutip Kompas TV, Jumat (3/5/2024).

“Saya pertama kali berbicara dengan anak almarhum dan pelaku, pelaku menasihati saya untuk tidak memberi tahu pihak berwenang terlebih dahulu tetapi melakukan percakapan damai dengan keluarga saya berdua,” katanya.

Sebelum kasusnya terungkap, istri RM didakwa melakukan pembunuhan.

Sebab, RM dan istrinya Ganda sedang dalam proses perceraian.

“Karena ide yang disebarkan memang sangat merugikan orang-orang terdekat (kedua korban), tapi dibantah.”

Ternyata pelakunya bukan orang terdekatnya, melainkan orang markas, kata Anjar.

Anjar mengatakan pihak keluarga tidak mengenal Arif.

Barulah keluarga korban menemukan Arif di kantor tempat RM bekerja.

“Tidak ada satu pun keluarga yang tahu siapa pelakunya, tapi ketika berita itu menyebar dan mereka melihat foto pelakunya, semua orang terkejut.”

Karena saat itu kami berada di ruangan yang sama, kami tahu dia yang melakukan pembunuhan, kata Anjar.

Saat kejadian itu diketahui, Anjar memberi tahu keluarga korban.

Ia pun memohon doa agar anak-anak korban terdampak segera memaafkan tragedi yang menimpa ibu mereka.

“Situasi keluarga baik-baik saja, tapi saya tidak tahu seberapa dalam, mungkin masih berantakan.”

“Saya mohon doanya agar anak-anaknya cepat sembuh,” ujarnya. Pernyataan suami RM

Sementara itu, suami korban, Ganda, mengaku bersyukur pembunuhan tersebut dihentikan.

Ganda mengaku menduga dirinya terlibat dalam pembunuhan brutal RM.

“Keluarga saya dan seluruh tetangga mencurigai saya sebagai penjahat, namun saya fokus memberikan keterangan kepada penyidik,” ujarnya di Kota Bandung.

Ganjar mengatakan, dia dibawa ke Komplek Polres Metro Bekasi untuk dimintai keterangan.

Setelah berbagai tuduhan dicabut, kini ia bisa bernapas lega.

Tampaknya pelaku sudah meneliti dan merencanakan segala sesuatunya. Pelaku ingin menguasai tabungan dan harta benda korban, ujarnya, Kamis (2/5/2024). Gunakan uang itu untuk membeli koper

Selain pembunuhan, Arif rupanya mencuri uang sebesar 43 juta dolar dari perusahaan yang dijalankan korban.

Arif menggunakan uang tersebut untuk pernikahannya.

Dalam pemeriksaan sementara, Arif diduga lalai membunuh orang karena tekanan uang.

Selain untuk keperluan akad nikah, uang tersebut juga digunakan untuk membeli koper tempat menyimpan jenazah korban.

Pada Kamis (25/4/2024) jenazah dibuang di hutan Jalan Inspeksi Kalimalang, Desa Sukdanau, Kecamatan Sikarang Barat, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

Menurut polisi, Arif juga menggunakan Rs 43 lakh untuk menyewa mobil dan membayar ongkos taksi.

“Sebagian uangnya digunakan untuk keperluan tersangka,” kata Humas Polda Metro Jaya Combes Ade Arya Shyam Indradi seperti dikutip Wartakotalive.com, Jumat (3/5/2024).

Uang pemberian korban digunakan untuk membeli koper untuk menyimpan jenazah, kata mantan Kapolsek Metro Jakarta Selatan.

Sebagian artikel ini telah tayang di Wartakotalive.com dengan judul Ahmed membeli koper jenazah Rini Mariani dengan menggunakan uang untuk disimpan di bank.

(Tribunnews.com/Jayanti Tri Utami, Wartakotalive.com/Ramadhan LQ)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *