Setelah Haifa, Milisi Irak Serang Pangkalan Udara Israel di Eilat dengan Rudal Jelajah

TRIBUNNEWS.COM – Perlawanan Islam Irak melancarkan serangan drone ke pangkalan udara Zionis di Umm al-Rashrash atau Eilat di selatan Palestina yang diduduki, pada Senin (6/5/2024) pagi waktu setempat.

“Serangan tersebut merupakan bagian dari perlawanan berkelanjutan mereka terhadap pendudukan pemerintah Zionis, membantu penduduk Gaza dan menanggapi pembunuhan warga sipil Palestina,” media Lebanon Al-Mayadeen melaporkan.

Tindakan tersebut terjadi sehari setelah Perlawanan Islam mengumumkan peluncuran rudal jelajah dan tiga serangan terhadap pelabuhan Haifa di wilayah pendudukan Palestina dan serangan lainnya terhadap Israel yang menargetkan Laut Mati.

Serangan itu merupakan upaya untuk menunjukkan solidaritas terhadap warga Palestina yang tidak berdaya.

“Rudal jelajah Arqab diluncurkan dari wilayah Irak ke wilayah pendudukan Palestina,” lapor Al Mayadeen, Minggu (5/5/2024) malam.

Sebelumnya, pada Jumat (2/4/2024) malam, Perlawanan Islam di Irak mengumumkan penargetan wilayah utama di Beer al-Sabe’ dengan menggunakan rudal jelajah al-Aqrab.

Perlawanan Islam Irak telah menegaskan kembali komitmennya untuk menentang pendudukan Israel dan membela Palestina dan rakyatnya.

“Serangan militer terhadap Tel Aviv membuktikan sekali lagi bahwa perlawanan Irak penting bagi Poros Perlawanan,” kata Hussein al-Mosawi, juru bicara Harakat Hizbullah al-Nujaba atau Perlawanan Islam Irak, Jumat (3/4/2024). ). ).

Dia mengatakan timnya telah mengidentifikasi daftar target di Israel yang bisa diserang kapan saja.

“Perlawanan Islam di Irak memiliki banyak sasaran yang bisa diserang tanpa pandang bulu,” lanjutnya.

Hussein al-Mosawi mengatakan serangan itu mengirimkan pesan kepada komunitas Palestina di Jalur Gaza bahwa mereka tidak sendirian dalam perjuangan melawan Israel.

Serangan kelompok tersebut dimaksudkan untuk memberi tahu Amerika Serikat (AS) bahwa mereka tidak akan tinggal diam ketika Palestina menghadapi serangan Israel di Jalur Gaza.

Eilat dan Haifa adalah dua kota yang diserang oleh kelompok oposisi lokal seperti pasukan Houthi Yaman dan Perlawanan Islam Irak untuk menunjukkan dukungan terhadap Palestina.

Tidak ada korban luka atau kerusakan yang dilaporkan akibat serangan terbaru ini. Jumlah kecelakaan

Ketika kekerasan Israel di Jalur Gaza terus berlanjut, jumlah warga Palestina meningkat menjadi 34.683 orang dan 78.018 orang lainnya terluka sejak Sabtu (7/10/2023) hingga Minggu (5/5/2024), dan 1.147 orang tewas di Israel. wilayah tersebut, seperti dilansir Anadolu.

Sebelumnya, Israel mulai menduduki Jalur Gaza setelah gerakan perlawanan Palestina, Hamas, melancarkan Operasi Banjir Al-Aqsa melawan pendudukan dan kekerasan Israel di Al-Aqsa pada Sabtu (7/10/2023).

Israel memperkirakan setidaknya ada 136 tahanan Hamas di Jalur Gaza, setelah menukar 105 tahanan dengan 240 tahanan Palestina pada akhir November 2023.

Namun, ada lebih dari 8.000 warga Palestina di penjara Israel, menurut laporan The Guardian pada bulan Desember 2023.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Berita lainnya seputar konflik Palestina vs Israel

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *