TRIBUNNEWS.COM – Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia (PBVSI) mendapat seruan keras tidak hanya dari Volimania di Indonesia tetapi juga dari Chamnan Dokmai. Pelatih tim voli nasional putri Indonesia terang-terangan memperingatkan PBVSI.
Kekalahan timnas voli putri Indonesia di turnamen regional Asia Tenggara, SEA V League 2024 menyisakan banyak ulasan.
Apalagi secara mental, di mata Chamnan Dokmai, para pahlawan voli Tanah Air diliputi rasa ragu padahal kualitas pribadinya sangat baik.
Fakta menunjukkan melalui hasil SEA V League 2024, perkembangan olahraga voli putri Indonesia nampaknya berjalan lancar. Pelatih PLN Jakarta Electric asal Thailand, Chamnan Dokmai, tampil di Grand Final ProLiga 2024 untuk kembali mengantarkan Popsivo Polwan menjadi juara ProLiga 2019 (Instagram @ChamnanDokmai).
Bukan soal kualitas pemain atau kualitas permainannya, melainkan perlunya jam terbang bagi Megawati Hangestry dan lainnya. Tampil di acara internasional.
“Saya melihat kurangnya rasa percaya diri pada pemain. Ada rasa takut padahal sebenarnya mereka mampu,” kata Chamnan Dokmai seperti dikutip BolaSport.
Hasil tergelap diraih tim voli nasional putri Indonesia pada keikutsertaannya di SEA V League yang pertama kali digelar pada tahun 2019.
Wilda City Nurfadilah Sugandi dan kawan-kawan tidak pernah menang dalam 6 pertandingan (babak 1 dan 2). Oleh karena itu, Timnas Bola Voli Putri Indonesia harus waspada pada Putaran I di Vietnam dan Putaran II di Thailand.
Chamnan Dokmai menegaskan, tim voli putri nasional Indonesia harus mengikuti kompetisi tingkat internasional.
Masukan Pelatih Chamanan kepada PBVSI bukan tanpa alasan mengingat pelatih PLN Listrik Jakarta ini memiliki CV mewah.
Dia adalah mantan asisten pelatih tim voli nasional wanita Thailand, anggota Kejuaraan Dunia Volleyball Nations League (VNL). Hal ini saja sudah menunjukkan betapa besarnya pengalaman Chamnan Dokmai dalam mengikuti pertandingan internasional.
“Pemain Indonesia sebaiknya lebih sering mengikuti kompetisi internasional agar bisa percaya diri.”
“Turnamen di dalam dan luar negeri sangat berbeda dari segi penonton atau atmosfer pertandingannya,” kata pelatih Thailand itu.
Dibandingkan tahun 2023, tim voli putri Indonesia jelas mengalami penurunan performa.
Bahkan, pada Kejuaraan Bola Voli Wanita Piala AVC 2023, Wilda cs berhasil menyelesaikan turnamen resmi Konfederasi Bola Voli Asia di peringkat kedua.
Hasil tersebut menunjukkan prospek yang menjanjikan bagi tim voli putri Indonesia untuk bersaing di Asia, dari segi kualitas.
Namun ketika justru tampil di ajang yang berada ‘di bawah’ AVC yakni SEA V League, tim voli putri Indonesia mengalami penurunan performa seperti yang terjadi pada tahun ini.
PBVSI tidak mampu menyelesaikan berbagai permasalahan klasik seperti persiapan yang matang, kecenderungan pergantian instruktur, kurangnya waktu dalam TC, kurangnya partisipasi dalam ajang internasional yang menjadi pekerjaan rumah bagi para pemangku kepentingan.
Namun PBVSI juga melakukan langkah positif dalam hal regenerasi dengan terbentuknya tim voli nasional Indonesia kelompok umur.
(Tribunnews.com/giri) (Bolasport/Wahid Fahrur Annas)