Sering Makan Junk Food, Anak Bisa Kurang Gizi

Laporan reporter Tribunnevs.com, Aisiah Nursiamsi

TRIBUNNEVS.COM, JAKARTA – Beberapa anak menjadikan makanan cepat saji sebagai makanan favoritnya.

Jika hal ini dibiarkan tentu sangat mengkhawatirkan, karena dapat mempengaruhi tumbuh kembang anak. Mereka berisiko mengalami gizi buruk atau kurang gizi.

Sebab fast food merupakan makanan olahan yang tinggi kalori namun rendah nutrisi. 

Menurut Guru Besar Departemen Gizi Masyarakat Fakultas Ekologi Manusia (FEMA) Institut Pertanian Bogor (IPB) Prof. Dodik Briavan sebaiknya tidak menjadikan diet junk food sebagai kebiasaan. 

Pasalnya, konsumsi junk food yang berlebihan lama kelamaan bisa menyebabkan kekurangan nutrisi pada anak. 

Prof. Lebih lanjut Dodik menjelaskan bagaimana junk food dikaitkan dengan anak yang mengalami kekurangan gizi. 

“Jadi anak-anak cenderung lebih fokus pada organoleptik,” ujarnya pada konferensi pers Kampanye #AddBlueBand Upfield Indonesia di kawasan Jakarta Selatan, Rabu (04/09/2024). 

Dikatakan organoleptik karena anak terfokus pada rasa pada saat mengonsumsi makanan. 

“Terutama rasa manis dan asinnya,” lanjutnya.

Namun, tidak semua jajanan, termasuk fast food, yang disukai anak memberikan nutrisi yang lengkap. Biasanya anak yang menyukai makanan manis dan asin jarang sekali mengonsumsi makanan buatan sendiri. 

Padahal makanan rumahan atau makanan buatan ibu umumnya mengandung nutrisi yang dibutuhkan anak. 

“Anak-anak cenderung suka jajanan, gizinya kurang. Karena jajanan yang dikonsumsinya tidak lengkap gizinya,” jelasnya.

Jika anak kekurangan gizi, pada akhirnya dapat mengganggu tumbuh kembang anak.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *