Sering Dianggap Sama, Ini Perbedaan Kejang Biasa dengan Kejang Epilepsi pada Anak

Laporan jurnalis Tribunnews.com Aiiya Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Anak kecil biasanya mengalami kejang saat demam.

Kondisi ini biasanya terjadi pada anak-anak berusia antara 6 bulan dan 5 tahun dan berhubungan dengan suhu tubuh yang lebih tinggi dari normal.

Namun, anak juga mengalami kejang akibat epilepsi.

 Kejang demam dan kejang akibat epilepsi dianggap sama, meski berbeda.

Lalu apa perbedaan kejang normal dan kejang epilepsi?

Dokter anak, ahli saraf, Ph.D. Monsinyur Arie Sulistevati, Sp. Petugas penanggung jawab RS Pondok Indah pun memberikan klarifikasi.

Padahal, berdasarkan kemunculan kejangnya, keduanya berhubungan dengan gerakan ritmis yang berulang karena ada masalah pada aktivitas listrik otak.

Namun dari segi alasan, keduanya nampaknya berbeda.

“Demam biasanya muncul bersamaan dengan kejang yang normal. Namun pada kasus epilepsi, tidak ada faktor pemicunya,” jelasnya saat diwawancarai media virtual, Senin (29 Juli 2024).

Jika anak Anda menderita epilepsi, ia mengalami kejang tanpa alasan, seperti demam.

Berbagai penelitian terbaru menunjukkan bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi kejadian epilepsi adalah genetik.

Kedua, kejang yang teratur biasanya menunjukkan gerakan dengan pola yang sama.

Misalnya badan kaku, mata mengarah ke atas, atau bergerak tidak menentu.

Sedangkan serangan epilepsi bisa bermacam-macam.

“Dia tidak hanya tangguh atau ini atau itu. Namun bisa juga dibentuk sedemikian rupa sehingga tiba-tiba jatuh, mandek, dan sebagainya. Ini akan membuatnya lebih beragam,” imbuhnya.

Perbedaan lainnya adalah pada pengolahannya.

Obat yang diberikan pada anak penderita kejang demam biasanya tidak bertahan lama.

Selain itu, obat ini hanya diresepkan jika anak mengalami kejang.

Sedangkan anak yang terdiagnosis epilepsi disarankan minum obat dalam jangka waktu lama.

“Jadi bisa minum obat itu sampai 2 tahun tanpa serangan. Pada beberapa kasus, kejang baru terjadi pada usia 3 tahun,” tutupnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *