Serba-serbi Euro 2024 – Nonton Laga Pakai Jersey Palsu, Suporter Didenda Rp82 Juta

TRIBUNNEWS.COM – Ajang Euro 2024 menghadirkan segala hal mulai dari dalam maupun luar lapangan kompetisi. Kali ini dari suporter yang diancam denda jika memakai jersey palsu saat menonton pertandingan di stadion.

Euro 2024 tidak memberikan tempat bagi fans yang membawa kaos curian atau palsu.

Hukum Jerman, yang menjadi tuan rumah acara besar ini setiap 4 tahun sekali, akan mengenakan denda yang besar.

Euro 2024 akan digelar di Jerman mulai 14 Juni hingga 14 Juli 2024.

Sebanyak 24 negara memesan tiket ke final, Georgia menjadi yang pertama. Striker Italia nomor 14 Federico Cisesa melakukan selebrasi bersama rekan satu timnya usai mencetak gol ke-3 tim pada laga kualifikasi UEFA Euro 2024 antara Italia dan Makedonia Utara di Stadion Olimpiade Roma, 17 November 2023. (Filippo Monteforte/AFP)

Seragam tim nasional yang berpartisipasi adalah suatu keharusan bagi para penggemarnya. Namun karena harga jersey asli mahal, ada pula peminat yang memilih membeli replika.

Jersey timnas menjadi simbol kebanggaan bagi para suporter. Ini merupakan cara mereka menunjukkan dukungannya terhadap tim kesayangannya.

Namun, kenyataan ekonomi membuat harga jersey asli tidak terjangkau bagi sebagian besar penggemar.

Alternatifnya, banyak orang memilih membeli kaos modis dengan harga sangat murah.

Salah satu contohnya adalah jersey timnas Inggris.  Pada koleksi terbarunya, jersey Three Lions milik Nike dibanderol dengan harga £85 (Rs 1,7 juta).

Outlet media Inggris, DailyStar, telah memperingatkan fans Inggris agar tidak mengenakan jersey palsu.

Undang-undang Jerman, yaitu undang-undang anti-pemalsuan, bisa membuat mereka mendapat masalah. Undang-undang anti-pemalsuan adalah penegakan hak kekayaan intelektual.

Denda penggunaan barang bajakan di Jerman bisa mencapai 4.000 Poundsterling atau setara Rp 82 juta, dengan kurs hari ini Jumat (31/5/2024).

Jumlah ini sangat besar dan dapat berdampak buruk pada keuangan seseorang.

Ada pemeriksaan acak oleh petugas, terutama di tempat ramai seperti terminal bus, untuk menegakkan undang-undang ini.

Menegakkan undang-undang anti-pembajakan ini untuk melindungi hak kekayaan intelektual dan mencegah penyebaran barang palsu.

Hal ini tidak hanya berlaku pada kaos oblong saja, namun juga pada produk lain seperti produk elektronik, tas, sepatu, dan barang mewah lainnya.

Dengan mengurangi permintaan barang palsu, kami berharap dapat mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan dan mendukung inovasi industri.

Bukan hanya pecinta sepak bola saja, larangan berbuat curang juga berdampak besar bagi industri sepak bola secara keseluruhan.

Penjualan kaos resmi menjadi salah satu sumber pemasukan terbesar bagi klub sepak bola.

Pada tahun 2023, Barcelona menjadi tim terlaris dengan pendapatan 179 juta euro. Real Madrid berada di posisi kedua dengan penjualan 155 juta euro.

Euro 2024 merupakan waktu yang tepat untuk mempertegas komitmen kita dalam menjaga integritas dan nilai-nilai dunia sepak bola di dalam dan luar negeri.

(Tribunnews.com/Giri)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *