Serba Salah Menyikapi Piala Presiden 2024, Persija Pernah Bersuara, Kini Giliran Persib

TRIBUNNEWS.COM – Beberapa klub akan berlaga di Piala Presiden 2024 sebelum jadwal Ligue 1 musim ini dimulai.

Seperti tahun-tahun sebelumnya, Piala Presiden 2024 memuat ajang pramusim menyambut Ligue 1 2024/2025.

Tahun ini tim-tim besar seperti Persib Bandung, Persija Jakarta, Bali United, dan Borneo FC memutuskan untuk mengikuti Piala Presiden 2024.

Namun, ada beberapa reaksi negatif terhadap turnamen pramusim ini.

Baru-baru ini, pelatih tim Persib Bandung, Bojan Hodak, mengutarakan pandangannya terkait Piala Presiden 2024.

Menurutnya, klub-klub Indonesia punya contoh buruk dalam memaknai Piala Presiden yang sejatinya merupakan ajang pramusim.

Seringkali, tim peserta langsung bersaing memperebutkan kemenangan pramusim.

Tujuan mengikuti pertandingan pramusim bukan untuk persiapan Ligue 1, melainkan tujuan jangka pendek.

Namun, misi banyak klub tidak bisa dikritik. Pelatih kepala Persib Bojan Hodak usai mengalahkan Madura United 3-0 pada leg pertama Seri Kejuaraan Ligue 1, Minggu (26/5/2024) (PERSIB.co.id)

Pasalnya, Piala Presiden 2024 menawarkan hadiah yang luar biasa besarnya.

Kemudian, pemenang Piala Presiden 2024 akan mendapat hadiah sebesar Rp5 miliar.

Klub harus berkompetisi sekitar 5 kali untuk menjadi juara dan mendapatkan penghasilan Rp 5 miliar.

Mungkin tak bisa dibandingkan dengan perjuangan di Ligue 1 ke depan.

Sebagai informasi, juara Liga 1 musim lalu itu mendapat hadiah Rp 2,5 miliar.

Selain itu, Ligue 1 menggunakan sistem kompetisi penuh, double round robin.

Dengan 18 lawan, masing-masing tim bermain 34 kali dalam satu musim Liga 1.

Kurangnya hadiah dan kesulitan klub di Liga 1 dan Piala Presiden membuat mereka tampil buruk.

Hal inilah yang menjadi sorotan Pelatih Kepala Persib Bandung Bojan Hodak.

“Saya tidak peduli dengan (nilai) hadiah uangnya,” Bolanas mengutip ucapan Bojan Hodak.

“Saya tidak tahu kenapa mereka menyiapkan (hadiah) sebesar itu.

“Karena kami bermain di liga selama satu tahun dan (hadiah) turnamennya besar,” ujarnya.

Suara prasangka terkait Piala Presiden juga datang dari sosok Thomas Doll.

Saat itu, Kukla masih menjabat sebagai pelatih Persija Jakarta.

Thomas Doll mengeluhkan kalender Piala Presiden 2022 yang dinilai terlalu padat. Pelatih kepala Persija Jakarta Tomas Doll saat sesi konferensi usai laga melawan Borneo FC di Stadion Batakan, Balikpapan, Kalimantan Timur, Selasa (6/2/2024). (dokumen: Iran)

Selain itu, dengan dimulainya jadwal Liga 1, turnamennya juga sangat padat.

Alhasil, Thomas Doll kemudian membagi tim Persija Jakarta menjadi dua.

“Dengan jadwal yang sangat padat, menurut saya itu terlalu berisiko bagi tim,” kata Thomas Doll saat itu seperti dikutip dari laman resmi Persija Jakarta.

“Saya senang manajemen klub mengizinkan saya menggunakan dua tim berbeda di turnamen ini.”

“Untuk Piala Presiden, menurut saya penting bagi pemain muda untuk memiliki pengalaman bermain.”

“Untuk tujuan pribadi saya, saya ingin tim siap menghadapi Ligue 1,” ujarnya.

Saat itu, Persija menurunkan sejumlah pemain mudanya saat menghadapi Baritp Putera dan Rans Nusantara.

Sedangkan tim kedua yang sudah berisi banyak pemain kunci hanya bermain melawan Borneo FC dan Madura United.

Keputusan Tomas Dolu itu membuat pihak penyelenggara Piala Presiden 2024 tak ingin kejadian serupa terulang kembali.

Mereka menetapkan aturan yang harus dimainkan oleh para pemain tim nasional saat mengikuti turnamen ini.

Risiko cedera juga membayangi para pemain saat mereka bersiap menjadi tuan rumah Ligue 1 pada 2024/25.

(Tribunnews.com/Guruh) (Bolanas/Necm Ula)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *