Serangan Rudal Israel Hantam Sebuah Rumah di Lebanon, Tewaskan 1 Anggota Hizbullah

TRIBUNNEWS.COM – Seorang anggota Hizbullah ditemukan tewas akibat serangan udara Israel pada Selasa (30/7/2024).

NNA melaporkan, kantor berita resmi Lebanon menyebutkan Israel telah melancarkan serangan udara terhadap sebuah rumah di kota Beit Lif di selatan.

Kabar kematiannya dibenarkan oleh kelompok Hizbullah.

Kelompok tersebut bernama pejuang Hizbullah Hassan Hussain Malik (Bader).

Menurut Hizbullah, Badr dikatakan telah meninggal “dalam perjalanan ke Yerusalem”, mengacu pada perjuangan Hizbullah untuk mendukung perlawanan Palestina melawan serangan dahsyat Israel di Gaza, dilansir Anadolu Agency.

NNA juga mengatakan bahwa Israel baru-baru ini melancarkan sejumlah serangan ke Lebanon, termasuk artileri militer di pinggiran kota Khayam.

Dengan adanya kabar meninggalnya tersebut, maka jumlah pejuang Hizbullah yang tewas akibat serangan Israel sejak 8 Oktober 2023 menjadi 387 orang. Serangan roket di Dataran Tinggi Gulen

Sedikitnya 12 orang tewas dan 30 lainnya luka-luka akibat serangan roket terhadap kamp militer di kota Majdal Shams di Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel.

Daniel Israel, juru bicara tentara Hagar, mengatakan bahwa anak-anak tewas di antara mereka.

Mereka berusia antara 10 dan 16 tahun.

Video yang terverifikasi menunjukkan kerumunan orang di lapangan rumah sakit dan di atas tandu bergegas menuju ambulans.

Majdal Shams adalah salah satu dari empat kota di Dataran Tinggi Gulen, yang merupakan rumah bagi sekitar 25.000 anggota kelompok agama dan etnis Druze yang berbahasa Arab, menurut BBC.

Sebelum penyerangan, Israel menyalahkan kelompok Hizbullah Lebanon atas penyerangan pada Sabtu (26/7/2024).

Informasi intelijen kami jelas. Hizbullah bersalah karena membunuh anak-anak yang tidak bersalah, kata Hatri seperti dikutip Al Jazeera.

“Kami akan bersiap melawan Hizbullah… kami akan bertindak,” tambahnya.

Namun Hizbullah dengan cepat menyangkal bertanggung jawab atas serangan itu.

“Kami dengan tegas menyangkal tuduhan terkait media tertentu yang bermusuhan dan berbagai platform media mengenai penyerangan terhadap Majdal Shams,” tegasnya.

“Perlawanan Islam tidak ada hubungannya dengan masalah ini,” katanya, mengacu pada sayap militer.

Kekhawatiran akan perang skala penuh antara Israel dan Hizbullah semakin meningkat di tengah saling serang antara kedua belah pihak.

Serangan meningkat sejak Hizbullah mendukung sekutunya Hamas pada 7 Oktober 2023.

Di Lebanon, 511 orang tewas dalam kekerasan di perbatasan sejak Oktober.

Kebanyakan dari mereka berperang, tapi 104 lainnya juga penyembah berhala.

Pasukan biasanya datang di wilayah perbatasan.

(Tribunnews.com/Farrah Putri)

Artikel lain terkait Hizbullah dan Israel

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *