TRIBUNNEWS.COM – Amerika Serikat bersiap mengevakuasi warganya ke Lebanon
Relokasi pasukan militer ke perbatasan Israel-Lebanon jika diperlukan dan segera evakuasi warga sipil dari Lebanon jika diperlukan.
NBC melaporkan bahwa Washington khawatir Israel bersiap menyerang tetangganya di utara, kelompok Hizbullah.
Pada Rabu (26 Juni 2024), Pentagon mengerahkan kapal serbu amfibi multiperan Angkatan Laut AS USS Wasp dan Unit Ekspedisi Marinir ke-24 dikerahkan kembali ke pusat tersebut.
Sementara itu, Dermaga Kapal Pendaratan USS Oak Hill juga berada di kawasan tersebut
Para pejabat AS tetap berhubungan dengan sekutu untuk berkoordinasi jika diperlukan.
Sebelumnya diberitakan, tentara Israel telah menyetujui rencana operasional untuk menyerang Lebanon pada pertengahan Juni.
Setelah operasi melawan Hamas, gerakan Palestina di Jalur Gaza, pihak berwenang negara tersebut memperkirakan akan terjadi serangan serentak terhadap kelompok Syiah Lebanon, Hizbullah.
Seperti Hamas, Hizbullah menentang Israel dan secara teratur menyerang negara tersebut dari utara. Pemindahan warga negara asing
Setidaknya lima negara mendesak warganya untuk segera meninggalkan Lebanon karena kekhawatiran akan terjadinya perang antara Hizbullah dan Israel.
Kementerian Luar Negeri Belanda telah mengimbau warganya untuk tidak melakukan perjalanan ke Lebanon.
Kementerian Luar Negeri Belanda juga menginstruksikan warganya di Lebanon untuk melanjutkan penerbangan komersial.
Jerman juga mengeluarkan peringatan perjalanan dan meminta warganya yang saat ini berada di Lebanon untuk segera meninggalkan negaranya.
Mengutip Anadolu Agency, Kementerian Luar Negeri Jerman menyebutkan warga Jerman yang berada di Lebanon diminta segera meninggalkan negaranya. Situasi di perbatasan antara Israel dan Lebanon sangat tegang.
Pemerintah Kanada juga mendesak warganya untuk segera meninggalkan Lebanon.
Menteri Luar Negeri Kanada Melanie Joly mengatakan keselamatan dan keamanan warga Kanada di dalam dan luar negeri adalah prioritas utama negaranya.
“Keselamatan dan keamanan warga Kanada di dalam dan luar negeri adalah prioritas utama Kanada,” kata Joly, Selasa (25/6/2024).
Sebelumnya, pada Minggu (23 Juni 2024), Makedonia Utara juga meminta warganya segera meninggalkan Lebanon karena situasi keamanan yang memburuk.
Peringatan itu muncul setelah Kuwait mengimbau warganya untuk tidak melakukan perjalanan ke Lebanon pada Jumat (21 Juni 2024).
Masyarakat di Lebanon juga diminta meninggalkan negara tersebut secepatnya mengingat situasi keamanan di wilayah tersebut.