TRIBUNNEWS.COM – Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan pada Rabu (24/7/2024) pihaknya membunuh 50 guru asing dari Barat yang ditempatkan di Ukraina di Kharkiv.
50 orang tewas tersungkur saat rumah yang mereka tempati meledak dan terbakar.
Pasukan Vladimir Putin mengaku memang menyerang gedung tersebut dengan rudal Iskander-M.
Menurut Russia Today, Kementerian Pertahanan Rusia membagikan video penghancuran gedung tersebut di media sosial. Video tersebut menunjukkan serangan bom terhadap pangkalan militer darurat di dekat kota Kharkov, Ukraina, yang diduga menampung “instruktur dan personel militer” Barat.
Sekitar 50 orang asing dilaporkan tewas dalam serangan rudal balistik di sebuah pabrik di Derkachi, wilayah Kharkov.
Mereka adalah tentara asing yang dikirim dari Barat ke Ukraina sebagai instruktur tempur jarak dekat.
Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan pihaknya telah berulang kali mengingatkan negara-negara yang mendukung Ukraina untuk tidak menempatkan pasukan mereka di Ukraina, dengan mengatakan bahwa konsekuensinya akan sangat buruk.
“Pasukan asing yang beroperasi di Ukraina dianggap sebagai target sah agresi Rusia dan akan dimusnahkan sepenuhnya,” kata Kementerian Pertahanan Rusia. Dentuman Besar
Sementara itu, sebagian Ukraina mengakui bahwa sebuah perusahaan infrastruktur di Kharkov diserang pada hari Rabu.
Walikota Ihor Terekov mengungkapkan hal ini melalui akun media sosialnya, lapor Ukrinfor.
“Fasilitas tersebut terkena ranjau darat. Kebakaran besar terjadi di lokasi serangan. Laporan mengenai korban jiwa dan kerusakan sedang diselidiki,” tulisnya.
Dia mengatakan, pencarian korban ledakan besar tersebut sedang dilakukan.
“Saat ini, tidak ada korban jiwa. Operasi tanggap darurat sedang berlangsung,” tulis Oleh Syniehubov, kepala administrasi militer regional, melalui telegram.
Menurut koresponden Ukrinform, ledakan di Kharkiv terjadi pada pukul 12:12.
Seperti diberitakan Ukrinform sebelumnya, serangan rudal Rusia di Kyiv pada Rabu pagi merusak kantor FSD di Swiss dan sebuah mobil.