Seperti Apa Perang antara Israel dan Hizbullah? Ini Penjelasan Analis

TRIBUNNEWS.COM – Perang Israel dengan kelompok militan Hamas di Gaza terus menarik perhatian dunia.

Pertempuran Israel di dua front, di Gaza dan di perbatasan utara dengan Lebanon, belakangan ini semakin meningkat.

Situs berita Foreign Policy yang terbit pada Rabu (20/6/2024) menganalisis seperti apa perang antara Israel dan Hizbullah.

Ia mengatakan, sistem pertahanan udara Israel mungkin tidak mampu mengatasi banyaknya roket yang ditembakkan dari Lebanon.

JPost melaporkan bahwa Hizbullah adalah organisasi non-negara yang paling bersenjata di dunia.

Hizbullah memiliki sekitar 130.000 rudal yang dapat dengan cepat melumpuhkan sistem pertahanan udara Israel.

Eskalasi kemungkinan juga akan berdampak negatif pada Lebanon.

Hizbullah pada dasarnya akan berfungsi sebagai “negara di dalam negara.”

Sementara itu, Israel akan melancarkan serangan balik terhadap Beirut dan kota-kota besar lainnya.

Seorang pejabat senior AS mengatakan bahwa meskipun kedua belah pihak ingin menghindari perang, mereka dapat menyeretnya ke dalamnya.

“Yang membuat saya khawatir setiap hari adalah salah perhitungan atau kecelakaan, sebuah rudal nyasar yang mengarah ke sasaran tertentu tetapi mengenai sasaran lain.”

“Hal ini dapat menyebabkan sistem di masing-masing negara merespons dengan cara yang mengarah pada perang,” katanya. Seberapa berbahayakah situasi saat ini?

Situasi di perbatasan antara Israel dan Lebanon berada dalam kondisi genting selama berbulan-bulan.

Kedua belah pihak saling baku tembak di seberang perbatasan.

Dan ini sudah menjadi kejadian biasa antara Israel dan Hizbullah.

Banyak yang mengkhawatirkan terjadinya konflik langsung antara Pasukan Pertahanan Israel (IDF) dan Hizbullah setelah serangan 7 Oktober.

Namun sejauh ini kedua belah pihak masih berada dalam parameter konflik berintensitas rendah.

Konsekuensi dari eskalasi apapun sangatlah serius.

Bahkan berpotensi menimbulkan banyak korban jiwa dari semua pihak.

Memang benar, konflik yang terjadi masih pada tingkat rendah, dengan lebih dari 400 orang tewas di Lebanon dan 30 orang di Israel.

Diperkirakan 150.000 orang mengungsi di kedua sisi perbatasan.

Meskipun peristiwa 7 Oktober dan setelahnya mempengaruhi situasi, Hizbullah dan Israel telah terlibat dalam konflik tingkat rendah sejak Hizbullah didirikan pada tahun 1982. Mengapa Hizbullah berperang melawan Israel?

Kelompok militan Lebanon Hizbullah melancarkan serangan rudal terbesarnya ke Israel pekan lalu sebagai pembalasan atas serangan udara Israel yang menewaskan seorang komandan senior Hizbullah. Apakah Hizbullah lebih kuat dari Hamas?

Percakapan tersebut menunjukkan fakta bahwa Hizbullah, sekutu Iran, adalah musuh yang lebih kuat daripada Hamas di Gaza.

Mereka memiliki antara 120.000 dan 200.000 peluru kendali dan roket, ditambah drone serang dan pengintaian.

(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *