TRIBUNNEWS.COM – Legenda MotoGP Australia Casey Stoner membela Marc Marquez atas ‘serangan’ Valentino Rossi yang berujung pada bentrokan Sepang 2015.
Casey Stoner mengaku bukan hal baru baginya melihat Valentino Rossi bermain-main dengan kata-kata saat menyusun kalimat di depan media.
Itu kebiasaan buruk Valentino Rossi yang akibatnya membuat balapan MotoGP semakin menarik dan berwarna.
MotoGP 2015 merupakan salah satu event paling berkesan di dunia sepeda motor dan akan terus dibicarakan mengingat kontroversi yang terjadi. Para pebalap berebut gelar juara pada balapan Moto GP di Sepang, Malaysia, Minggu (25/10/2015). TRIBUN PONTIANAK / ANEŠ VIDUKA (TRIBUN PONTIANAK / TRIBUN PONTIANAK / ANEŠ VIDUKA)
Apalagi terkait insiden Sepang Clash 2015 yang mengakibatkan Valentino Rossi gagal menjadi Juara Dunia musim tersebut.
Valentino Rossi berbicara dengan Marc Marquez tentang insiden tersebut di podcast Italia yang dibawakan oleh mantan anak didiknya Andrea Migno.
Ia bahkan menyatakan Marc Marquez sebagai pebalap paling kotor dari semuanya.
“Saya yakin Marc Marquez adalah juara dunia dan dia selalu agresif,” jelas Valentino Rossi.
“Tetapi tahun 2015 jelas masih sangat jauh, belum ada yang pernah tertular penyakit seperti itu,” kata dokter podcast tersebut.
Juara dunia dua kali Casey Stoner mengomentari kejadian tersebut.
Namun menariknya, dalam situasi tersebut ia justru melindungi Marc Marquez dengan tantangan yang kuat.
“Semua orang menyalahkan Marc Marquez, tapi semua orang lupa bahwa Valentino Rossi memulai lebih dulu,” kata Casey Stoner dari Sportface.
Keduanya berteman hingga sempat bertengkar. Saya rasa Marc Marquez berhak atas hal itu, imbuhnya.
“Rossi jelas salah, dia tidak akan mampu membuat orang seperti Marc Marquez takut menyakitimu,” lanjutnya.
“Dia akhirnya kalah di Piala Dunia dan dia yakin dia akan menang,” tambah Stoner.
“Sebelumnya Dani Pedrosa, Jorge Lorenzo, dan saya menghadapi hal yang sama seperti Marc Marquez, tapi yang jelas Marquez melakukannya lebih baik dari kami,” lanjutnya.
Casey Stoner juga menjelaskan bahwa Valentino Rossi berteman baik dengan media dan dia bisa membuat lawan jahat melakukan hal itu dengan perkataannya.
“Dia benar-benar punya kepribadian itu dan bisa membuat kompetisi menjadi menarik,” jelasnya.
Kembalinya Valentino Rossi ke Clash of Sepang 2015 menimbulkan pertanyaan serius bagi para pecinta MotoGP.
Karena kejadiannya sudah lama sekali. Mungkin bagi para penggemar kedua pembalap tersebut, pro dan kontra Sepang Clash 2015 masih menjadi perdebatan hangat.
Namun, bagi para pembalap, khususnya Valentino Rossi, hal itu rasanya tak layak untuk disebutkan lagi.
Motosan bahkan melontarkan analisis bahwa apa yang dilakukan The Doctor memang disengaja, dengan tujuan menggagalkan perburuan gelar juara MotoGP 2024 oleh Marc Marquez.
Kemenangan berturut-turut di Aragon dan San Marino telah mengembalikan harapan Marc Marquez untuk menyelesaikan musim ini sebagai yang terbaik.
MM93 berada di posisi ketiga. Pacar Gemma Pinto itu mengumpulkan 259 poin, terpaut 53 poin dari Jorge Martin yang kini berada di peringkat pertama. Sedangkan Francesco Bagnaia berada di peringkat kedua dengan peringkat 305.
Dengan sisa 7 seri dan lebih dari 200 poin untuk diperebutkan, masih harus dilihat siapa yang akan keluar sebagai pemenang di final MotoGP 2024.
(Tribunnews.com/Giri)