TRIBUNNEWS.com – Frank Riot, artis asal Inggris, memposting pesan lucu menyambut Israel di Olimpiade Paris 2024.
Poster tersebut dirancang oleh Riot yang kerap menghasilkan berbagai gambar untuk mendukung warga sipil Palestina di Gaza.
Poster tersebut mengatakan bahwa Israel adalah juara pertama dalam olahraga pembunuhan.
Riot meraih podium pertama, kedua, dan ketiga di luar tulisan.
Dua bendera Israel dan selimut putih terlihat di podium depan.
Sedangkan podium kedua dan ketiga diisi dengan rudal dan senjata rudal.
“Dalam hal olahraga mematikan, Israel adalah nomor satu. Tidak ada persaingan dalam hal menggunakan kelaparan sebagai senjata perang dan tempat perlindungan bom.”
“Kekerasan kelompok ini (Israel) tidak mengenal batas,” demikian bunyi dokumen yang dibuat oleh Riot.
Brosur tersedia dalam bahasa Inggris dan Perancis.
Riot diketahui menyerang promotor di Instagram dan X (Twitter), @frank.riot, dan @RiotFrank pada Jumat (26/7/2024).
Melalui kolom penjelasannya, ia memberikan penjelasan mengenai makalah yang dibuatnya.
Riot juga menyertakan tagar Boikot Israel dalam serangan mereka.
“Poster ini dipajang di Paris untuk menyambut para penjahat perang paling terkenal di dunia yang ikut serta dalam permainan (pembunuhan).
Senjata buatan Israel di sebelah kiri adalah peluru M329. Senjata ini termasuk dalam kumpulan senjata yang dirancang untuk mengirimkan peluru dalam jumlah besar dengan tujuan mencapai korbannya.
Seorang dokter yang bekerja di Gaza menjelaskan bahwa anak-anak jarang selamat dari luka serius ketika terkena pecahan peluru M329.
Namun jika mereka selamat, mereka akan kehilangan anggota tubuh. Senjata ini juga menjadi penyebab mutilasi banyak anak di Gaza.
Seorang dokter menggambarkan bagaimana dia merawat seorang gadis berusia 9 tahun yang terluka akibat ledakan M329:
“Kami mengetahui bahwa Jour meninggal karena TBC. Kami membawanya ke ruang operasi dan menemukan bahwa kedua tulang rusuknya telah terkelupas. Tulang panggulnya terbuka. Tulangnya hanya kehilangan kaki.
Di sebelah kanan adalah batu bata yang ditandatangani oleh Peter Paltchik, pembawa bendera Olimpiade Israel, sebelum dibawa ke Gaza.
Saat Peter mengibarkan bendera genosida di Paris, banyak anak seperti Jouri yang terjebak dalam penderitaan yang disebabkan oleh negaranya.
Tim penyelamat terpaksa berhenti di perbatasan. Tubuh-tubuh kecil meringkuk di ambang kematian. Tangisan ibu-ibu yang berduka. Tembakan sniper kerap kali masuk ke kepala anak-anak. Rumah sakit menjadi kuburan.
Daftar ini terlalu buruk untuk menghentikan dunia (apa yang terjadi di Palestina). Anehnya, tindakan Israel gagal mencegah penjahat berpartisipasi dalam acara olahraga.
#Paris2024 #BanIsrael #BoycottISrael.” Seruan untuk Boikot Israel di Olimpiade Paris 2024 Pendukung sepak bola Israel mengibarkan bendera mereka saat pertandingan Grup D putra di Parc des Princes Olimpiade Paris 2024 pada 24 Juli 2024 di Paris, Prancis (Komite Olimpiade Israel).
Sebelumnya, Anggota DPR sayap kiri Thomas Portes dari La France Insoumise (France Unbowed atau LFI) menolak partisipasi Israel di Olimpiade Paris 2024.
Dalam keterangannya kepada para pengunjuk rasa, Sabtu (20/7/2024), Portes mengatakan tidak ada duta besar Israel di Paris.
“Tidak, duta besar Israel tidak diterima di Paris. Atlet Israel tidak diundang ke Olimpiade Paris,” kata Portes pada hari Sabtu, kata Anadolu Agency.
Portes memperkuat pernyataannya saat wawancara dengan Le Parisien, Minggu (21/7/2024).
Dia meminta diplomasi Prancis untuk memberikan tekanan pada Komite Olimpiade Internasional di Israel.
Menurut Portes, penting bagi Komite Olimpiade Internasional untuk melarang pengibaran bendera Israel dan pemutaran lagu kebangsaan selama Olimpiade Paris 2024.
Hal ini berkaitan dengan kebijakan Rusia yang menyerang Ukraina.
“Diplomasi Perancis harus memaksa Komite Olimpiade Internasional untuk menerima kembali bendera tersebut dan Olimpiade, seperti yang terjadi pada Rusia.”
“Kita perlu mengakhiri standar ganda ini,” kata Portes.
Anggota LFI dikenal atas dukungannya terhadap Gaza dan perjuangan Palestina sejak awal konflik Timur Tengah.
Aurelien Le Coq, anggota parlemen Prancis sayap kiri lainnya, menganggap usulan Portes benar.
Sebab hingga saat ini angka kematian di Palestina masih terus menurun.
“Genosida terus berlanjut di Gaza. Sekitar 40.000 orang telah tewas. Jarang sekali kelompok sayap kanan menangkap mereka yang melakukan pelecehan dan meminta hukuman. Dukung Thomas Portes,” katanya di X.
Dia menambahkan: “Atlet Rusia berbaris di bawah bendera netral. Mengapa Israel tidak bisa melakukan hal yang sama?”
Pada Juni 2024, ratusan pengunjuk rasa berkumpul di luar markas besar Komite Olimpiade Internasional di Lausanne, Swiss.
Mereka menuntut Israel dilarang berkompetisi di Olimpiade 2024 karena serangan Gaza.
Pihak oposisi mengindikasikan bahwa panitia “hanya tinggal beberapa hari lagi” untuk menarik Rusia dan Belarus dari Olimpiade 2022 karena perang di Ukraina, yang dimulai pada 24 Februari 2022.
(Tribunnews.com/Pravitri Retno W)