Laporan ini disampaikan reporter Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Dua pemuda perwakilan Aliansi Seleksi Profesi (SKB) Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) tahun 2024, Iman Yusuf (Banten), dan Angga Dendi (Gresik, Jawa Timur) bertemu dengan Paul. Walikota Finsen, Anggota DPD RI asal Papua Barat Daya.
Mereka mengungkapkan keprihatinannya terhadap kebijakan pemerintah yang dinilai tidak normal pada penggalangan CPNS belakangan ini.
Kedua pemuda ini merupakan dua dari ribuan pemuda pelamar CPNS yang dinyatakan non-pemilih.
Paul Finsen, walikota kota tersebut, mengusulkan perubahan dalam politik dan sekali lagi mengusulkan untuk memperbaiki kekosongan tersebut.
Solusinya adalah dengan menggunakan kembali peserta yang tidak lolos kelas dengan ketentuan formulir yang diminta peserta masih kosong atau kurang dari jumlah kriteria yang ditentukan, kata Paul dalam keterangan tertulisnya, Minggu (17/11/2024). . ).
Sebelumnya, saat berlibur, ia juga menerima lamaran CPNS dan tidak lolos ke Kabupaten Raja Ampat.
“Hal ini harus saya jawab karena masih terjadi pada anak-anak Papua, khususnya di wilayah barat daya Papua. Oleh karena itu, jika melihat perlunya pengisian formulir-formulir yang masih hilang atau bahkan kosong di berbagai lembaga dan kementerian di daerah. , “katanya. . Anggota DPD RI asal Papua Barat Daya, Walikota Paul Finsen, menerima keinginan perwakilan Koalisi Seleksi Keterampilan (SKB) Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) 2024, Iman Yusuf (Banten), dan Angga Dendi (Gresik, Jawa Timur).
Masalah ini akan ia sampaikan ke Kementerian PANRB untuk membahas ketersediaan lowongan personel yang masih terlalu banyak dibandingkan jumlah personel yang dibutuhkan pada tahun 2024.
“Dan, surat resminya akan kami ikuti,” ujarnya.
Menurut dia, banyaknya peserta yang tidak lolos tahap perpindahan akan berdampak pada sistem pelayanan publik.
Hal ini akan meningkatkan pergerakan dan ketimpangan distribusi tenaga kerja di lembaga-lembaga baik daerah maupun pusat.
Dua pemuda perwakilan Aliansi Keterampilan Seleksi Lapangan (SKB) Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) 2024, Iman Yusuf (Banten), dan Angga Dendi (Gresik, Jawa Timur) bertemu.
Dikatakannya, jika kekosongan di gedung ini dibiarkan, maka akan membuat sebagian pekerja menjadi terbebani. “Terbebani berat untuk bekerja di luar jam kerja, meski harus kerja lembur.”