TRIBUNNEWS.COM – Kematian enam tahanan Israel oleh Hamas mendatangkan kemarahan publik kepada Perdana Menteri Benjamin Netanyahu pada Minggu (9/1/2024).
Hal ini terjadi setelah kabar dari Israel Defense Forces (IDF) menyebutkan 6 tahanan Israel tewas karena Netanyahu menolak menyerah.
Akibatnya, ratusan warga Israel turun ke jalan di Tel Aviv dan wilayah lain di negara itu untuk mendesak Netanyahu agar menerima tawaran gencatan senjata yang memungkinkan para militan untuk mundur.
Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant juga mencatat kemarahan warga Israel.
Setelah mendengar kabar tewasnya enam tahanan Israel di tangan Hamas, Gallant melontarkan kritik keras terhadap Netanyahu di X.
“Kabinet perlu mengadakan pertemuan mendesak untuk membatalkan keputusan yang diambil pada Jumat (29/8/2024),” kata Gallant dalam cuitannya.
Pertemuan Gallant adalah tentang pemungutan suara militer atas tuntutan Netanyahu untuk bernegosiasi dengan Hamas.
Dalam pertemuan tersebut, permasalahan Israel dalam mempertahankan kekuasaan Kori Philadelphia menjadi alasan utama.
Karena desakan Netanyahu untuk menjaga jalan yang memisahkan Mesir dari Gaza, penyelesaiannya kembali tertunda.
Penundaan gencatan senjata yang berulang kali ini menyebabkan kematian enam tawanan perang Israel oleh Hamas.
Tak hanya marah di media, Gallant langsung mengkritik Netanyahu dan pendukungnya dalam rapat Kabinet, Sabtu (31/08/2024).
Dalam pertemuan tersebut, Gallant mengatakan bahwa komitmen Netanyahu yang berkelanjutan terhadap Koridor Philadelphia adalah sebuah kesalahan.
“Ini adalah hambatan yang tidak boleh kita bebankan pada diri kita sendiri,” kata Gallant, dikutip Tribunnews dari Times of Israel.
Gallant juga mengatakan bahwa Netanyahu tidak akan mencapai tujuan perang mereka.
“Keputusan yang diambil pada Jumat lalu itu didasarkan pada pemikiran bahwa masih ada waktu, tetapi jika kita ingin para tahanan tetap hidup, maka tidak ada waktu lagi untuk menahannya,” ujarnya.
Gallant juga mengaku terkejut mengapa Benjamin Netanyahu tetap memprioritaskan Koridor Philadelphia dibandingkan nyawa warga Israel yang ditahan.
“Tindakan kami sebelumnya di Koridor Philadelphia sebelum nyawa para tahanan sangat memalukan.” tertutup.
(Tribunnews.com/Bobby)