Seloroh Megawati Ungkit Momen saat Jenguk Ahok di Tahanan: Namanya Bagus, tapi Nasibnya Tak Bagus

BERITA TRIBUN.

Megawati berseloroh, politisi PDIP punya reputasi bagus tapi nasibnya kurang baik.

Hal itu diungkapkan Megawati dalam pidato politiknya, Minggu (26/5/2024) saat Rapat Urusan Nasional (Rakarnas) ke-5 PDIP.

“Namanya Basuki Tyahaya Pornoma, kalau di penjara aku suka di jaga, dia tertutup. Aku suka dia lucu.”

“Namanya bagus tapi nasibnya tidak bagus” kata Megavati sambil tersenyum kecil.

Atas dasar itu, Megavati lebih memilih memanggil Basuki Tyahaya Purnama, ketimbang Ahok.

Saat itu, dia mengaku telah memberikan tugas kepada Ahok

“Ini bulan purnama, coba tebak, oh, aku sebut saja Ahok.”

“Sekarang dia dan saya telah meninggalkan pemerintahan, dia berkata kepada saya, Nyonya, saya sedang meminta tugas.” “Yah, dia ada tugas,” kata Megawati.

Sebagai informasi, pada Mei 2017, Ahok divonis dua tahun penjara.

Ia dinyatakan bersalah melakukan penodaan agama saat berada di Pulau Pramuka, Kepulauan Serbu, atas pernyataannya terkait Surat al-Maidah.

Ahok kemudian dibebaskan dari penjara pada 24 Januari 2019. Prosiding Rapat Kerja Nasional PDIP ke-5

Pemilu 2024 akan menjadi pemilu terburuk sepanjang sejarah Indonesia, sesuai rekomendasi Majelis Nasional PDIP ke-5 PDI.

Ketua DPP PDIP Puan Maharani membacakan rekomendasi tersebut.

“Pokja Nasional Partai V menilai pemilu 2024 akan menjadi pemilu terburuk sepanjang sejarah demokrasi Indonesia,” kata Puan.

Dia mengatakan hal itu melibatkan penyalahgunaan kekuasaan, keterlibatan lembaga penegak hukum, pelanggaran etika, penyalahgunaan sumber daya publik, dan politik uang besar.

Kurangnya imparsialitas penyelenggara pemilu juga turut berkontribusi pada buruknya kinerja pemilu kali ini, ujarnya.

Oleh karena itu, ia mengusulkan peningkatan kualitas demokrasi dengan meninjau ulang sistem pemilu Majelis Nasional V PDIP dan memperkuat demokrasi.

Kemudian melembagakan partai politik, memperkuat pers dan masyarakat sipil, dan mereformasi sistem peradilan.

Selain itu, Rakernas V PDIP menilai perlunya fungsi checks and balances (checks and balances) untuk meningkatkan kualitas demokrasi Indonesia. 

Pada saat yang sama, lanjutnya, salah satu tujuan partai politik adalah memperoleh kekuasaan konstitusional melalui pemilu.

Oleh karena itu, Rapat Kerja Nasional Partai V merekomendasikan agar PDIP DPRK meningkatkan kualitas demokrasi Pancasila, memperkuat institusionalisasi partai, dan mendorong perlakuan yang setara dan adil antara partai politik di lingkungan pemerintahan dan orang-orang di luar pemerintahan, ” dia berkata.

Sementara itu, Rakernas ke-5 PDIP akan berlangsung selama tiga hari mulai Jumat hingga Minggu (24-26/5/2024).

(Tribunnews.com/Deni/Fersianus)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *