Reporter Tribune News Rena Ayo menceritakan hal itu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Perkumpulan Dokter Gigi dan Veneologi (Prduski) mengungkap dugaan malpraktik di klinik kecantikan Depok yang berujung pada meninggalnya seorang pengunjung pesta asal Medan.
ENS (30) meninggal dunia usai sedot lemak di Klinik Kecantikan WSJ Kota Depok.
Wakil Sekretaris Jenderal Perdoxy, dr Fetria Agustina, mengingatkan pasien agar tidak sembarangan memilih sedot lemak atau klinik sedot lemak.
Sedot lemak dapat dilakukan di klinik khusus utama, dimana klinik tersebut mempunyai dokter spesialis bedah plastik dan rekonstruktif (SpBPRE) dan SpDVE atau dokter spesialis kulit dan embriologi.
Selain itu, pasien yang ingin menjalani sedot lemak disarankan melakukannya di rumah sakit dengan standar ruang operasi steril sesuai pedoman PERDOSKI.
“Hindari akibat fatal dari prosedur ini dengan memastikan dokter Anda adalah SpBPRE atau SpDVE yang paling berkualitas dan berpengalaman.
Percayakan pada ahli kesehatan dan kecantikan kulit, ujarnya saat dihubungi Tribunnews.com, Selasa (30/07/2024).
Namun, sedot lemak sebenarnya adalah prosedur yang sederhana, namun membutuhkan keterampilan dan keterampilan untuk melakukannya dengan aman.
Sedot lemak hanya dapat dilakukan pada pasien sehat, sehingga sebelum prosedur dilakukan pemeriksaan laboratorium untuk memastikan kesiapan pasien menjalani prosedur.
“Prosedur medis khusus ini hanya dapat dilakukan oleh dokter bedah plastik dan dokter spesialis SpDVE,” jelas dr Fitria.
Polisi disebut sedang memeriksa dua orang saksi untuk mengusut kasus tersebut.
Pemilik klinik, dokter dan pria tersebut sedang diperiksa sehubungan dengan kasus tersebut.
ENS menjadi korban penganiayaan pada 22 Juli 2024 di sebuah klinik di kawasan Beji.
Kasus ini sebelumnya telah dipublikasikan di media sosial.