TRIBUNNEWS.COM – Tahun 2025 membawa angin segar dengan lahirnya generasi beta (beta gender).
Bayi yang lahir tahun ini akan menjadi anggota pertama dari generasi baru yang diperkirakan berjumlah sekitar 16% dari populasi dunia pada tahun 2035.
Generasi beta akan mencakup mereka yang lahir antara tahun 2025 dan 2039, diikuti oleh generasi alfa yang lahir antara tahun 2010 dan 2024.
Sebelumnya ada Generasi Z (lahir tahun 1997 hingga 2010) dan Generasi Y atau Milenial (lahir tahun 1981 hingga 1996).
Setiap generasi memiliki karakteristik unik, dan generasi beta akan tumbuh di dunia yang sangat dipengaruhi oleh teknologi dan tantangan utama global.
Dikutip New York Post, Times of India, generasi beta akan mewarisi dunia yang penuh tantangan besar seperti perubahan iklim, masalah sosial, dan urbanisasi yang pesat.
Menurut Mark McCrindle, peneliti sosial yang sering mempelajari fenomena generasi, kita akan hidup di dunia yang semakin terhubung secara digital dan penuh dengan kecerdasan buatan (AI) dan otomatisasi.
Di dunia yang semakin dipengaruhi oleh teknologi, generasi beta tidak hanya akan mengalami perubahan cepat dalam bidang pendidikan, pekerjaan, dan hiburan, namun juga harus menghadapi tantangan keberlanjutan yang penting.
Generasi beta akan menjadi generasi yang akan hidup sepenuhnya di dunia yang penuh dengan teknologi.
Kecerdasan buatan (AI) dan otomatisasi akan menjadi bagian integral dari kehidupan mereka, mulai dari sekolah hingga dunia kerja.
Mereka juga akan merasakan transportasi otonom (seperti pengemudi tanpa pengemudi), teknologi kesehatan yang dapat dipakai, dan lingkungan virtual yang imersif.
Generasi beta akan hidup di dunia di mana teknologi akan semakin terintegrasi ke dalam kehidupan sehari-hari mereka.
“Kehidupan mereka akan didorong oleh AI yang dipersonalisasi yang beradaptasi dengan pembelajaran, belanja, dan bahkan interaksi sosial,” kata McCrindle. Generasi Z menjadi orang tua
Kebanyakan orang tua generasi beta berasal dari Z.
Sebagai orang tua yang tumbuh di dunia digital, hendaknya mereka lebih memahami tantangan dan potensi risiko yang ada di Cyberspazio.
Orang tua Gen Beta cenderung lebih berhati-hati dalam membatasi waktu layar anak-anak mereka, karena percaya bahwa mereka tahu betul pentingnya menjaga keseimbangan antara dunia digital dan dunia nyata.
“Orang tua generasi Z akan lebih fokus pada kesadaran lingkungan, kemampuan beradaptasi, dan kesetaraan dalam mendidik anak-anak mereka,” jelas McCrindle.
Generasi beta akan tumbuh di dunia yang lebih terhubung secara digital.
Mereka akan lebih sering berinteraksi dengan orang lain melalui platform digital.
Namun, meski dunia mereka semakin digital, identitas pribadi dan privasi akan tetap menjadi hal yang sangat penting.
“Hubungan sosial pada Gen Beta akan berbeda dengan generasi sebelumnya,”
“Mereka akan membangun hubungan dan identitas mereka secara lebih digital, namun tetap menjaga keseimbangan antara koneksi online dan keberadaan di dunia nyata,” kata McCrindle. Selamat Tahun Baru 2025.
(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani).