Tribunnews.com – Sunardi (44), tersangka penagih utang Sri Pujian – tampaknya juga istri keduanya Almaidah (51).
Sunardi mengambil tindakan pada November 2022 yang lalu.
Ini hanya diketahui setelah polisi membongkar tangki septik di desa Sundangmulya desa Cikoronjo, Cibar ituah, Bekai Regency, Western -Jaitava, pada hari Rabu (2.5.2025) di tempat tinggal.
Ketika ditemukan, keadaan tubuh Almaidah hanyalah fondasi menggunakan pakaian penuh.
“Jadi persis sama dengan pernyataan tersangka bahwa ketika dia ditempatkan di septic tank, korban masih mengenakan jaket, pakaian dalam. Jadi pakaiannya masih ditemukan secara keseluruhan,” kata Metro Bekai, mantan Mustofa Anggota Komisi, dipinjam di kommas.com.
Mustofa mengatakan bahwa Sunard memiliki hati untuk membunuh istrinya yang lain, yang diduga cemburu karena korban memiliki hubungan.
“Motif membunuh istri sahnya karena para romantis,” katanya.
Hanya saja motif Sunard membunuh Almaidah tidak hanya terkait dengan romansa tetapi juga masalah kekayaan.
Mustofa mengungkapkan bahwa tersangka awalnya mengeluarkan sertifikat tanah milik korban, yang digunakan oleh hutang bank RP50 juta RP.
“Tersangka memberi korban sertifikat tanah yang harus dilampirkan ke bank dengan pinjaman 50 juta rps.
Pada saat itu, Almaidah bertanya kepada Sunard bahwa sertifikat yang dipinjam akan dikembalikan. Alasannya, kata Mustofa, korban ingin membuat nama negaranya atas nama anak itu.
Kepanikan yang dicurigai hanya karena sertifikat tanah digunakan sebagai hutang bank tanpa sepengetahuan korban.
“Jadi dugaan panik, bagaimana Anda ingin mengubah nama ketika sertifikat ada di bank,” jelas Mustofa.
Sunardi membunuh Sri Pujayant, mayatnya tersembunyi di bawah tempat tidur busur
Sebelumnya, Sunardi membunuh Sri Pujayant setelah mayat korban ditemukan pada hari Selasa (2 April 2025) di pagi hari.
Pembunuhan dimulai ketika Sri mengumpulkan bagian di rumah Sunard pada hari Senin (2.3.2025) pada sore hari sekitar jam 3 sore.
Penagihan itu disebabkan oleh fakta bahwa para pelaku sudah terlambat selama sebulan.
“Korban mengumpulkan sejumlah koperasi Pantura, yang belum dibayarkan oleh para pelanggar selama sebulan terakhir,” kata Heaps of Reskrim Metro Bekai Police, Kommo on OnlyNo Growso Sahiar, pada hari Rabu, dipinjam di Bakas of the the the Pengadilan.
OneNone mengatakan para penulis enggan membayar hutang. Namun, korban masih menunggu dan menuntut agar utang kejahatan dibayar segera.
Para penjahat marah dan segera menekan SRI dengan bantuan tabir yang digunakan oleh korban.
Tidak cukup, Sunardi menekan Sri pada kain dan menarik tubuh korban ke rumahnya. Pembunuhan istri lain -tribunnews.com Kolase, Ketika polisi membawa Yayasan Amaidah (51) ke tempat tinggal, suami korban bernama Sunardi (44) desa Cikoronjo, desa Sindangmuly, Cibarusia, Bekai Regency, Rabu (2.5.2025 ). Di sisi lain, Sunardi juga ditangkap setelah dia melakukan hal yang sama untuk penagih utang bernama Sri Pujayanti pada hari Senin (22.3.2025). Sunardi ditangkap setelah melarikan diri setelah teman -teman korban dan orang tua bertanya tentang lokasi Sri. (Tribunnews.com/tribun bekai/muhammad azzam collage)
Sebagai jalan setapak menuju jalan setapak, Onenoseno mengatakan bahwa Sunardi membawa sepeda motor Sri ke Dayotestone dekat rumah sakit.
“Kemudian penulis membawa sepeda motor korban dan meninggalkannya di gudang di sebelah rumah sakit Medirosa,” jelasnya.
Onenoseno mengatakan bahwa setelah meninggalkan sepeda motor korban, Sunardi pulang ke rumah untuk menyembunyikan tubuh Sri.
Sunard menyembunyikannya dengan menempatkan tubuh korban di tepi dinding dan menutupinya dengan tempat tidur musim semi.
Kemudian, sekitar pukul 18:00 pada hari yang sama, teman korban merasa curiga dan bertanya di mana Sri’s Sunardi.
Namun, para pelanggar mengklaim bahwa mereka tidak tahu dan mengklaim bahwa korban telah meninggalkan rumah.
Bahkan, penulis mengunjungi rumahnya. Jumlah yang sekarang dicari adalah orang tua korban diikuti oleh penduduk dan kepala RT setempat.
Kejahatan diwajibkan kembali selain korban. Alih -alih menjawab, Sunardi berlari.
Warga yang segera menduga mencari pelanggaran rumah tangga dan menemukan mayat korban tertutup di ruangan itu.
Beberapa artikel telah terungkap di departemen di Bechas dengan judul “Tragis History Murness’s Collection of Girls.
(Tribunnews.com/yohans liesto poerroto)