TRIBUNNEWS.COM – Pasukan Pertahanan Israel (IDF) telah merilis hasil otopsi awal terhadap enam jenazah sandera yang ditemukan di sebuah terowongan di Khan Younis.
Pasukan Pertahanan Israel melancarkan operasi militer pada Senin (19 Agustus 2024) yang menyebabkan 34 warga Palestina tewas dan enam jenazah sandera berhasil dievakuasi.
Surat kabar All Israel melaporkan pada Kamis (22 Agustus 2024) bahwa “hasil otopsi awal menunjukkan bahwa sandera mungkin terluka akibat peluru di Jalur Gaza.”
Keenam jenazah tersebut diidentifikasi sebagai Alex Dancyg (75), Yagev Buchshtav (35), Haim Peri (79), Yoram Metzger (80), Nadav Popplewell (51) dan Avraham Munder (78).
Terkait temuan awal tersebut, otoritas militer dan kesehatan Israel belum memastikan penyebab pasti kematian mereka.
“Kantor koroner telah menyerahkan hasil awal pemeriksaan jenazah tahanan,” kata juru bicara IDF Daniel Hagari, Kamis.
Juru bicara militer Israel mengatakan penyelidikan akan terus berlanjut.
Dia menambahkan, “Penyelidikan penyebab kematian sedang berlangsung.”
Dia sebelumnya mencurigai para sandera terbunuh dalam operasi militer IDF di Khan Younis.
Sandera tewas dalam operasi tentara Israel di Khan Younis, kata Daniel Hagari, Selasa (20 Agustus 2024) malam.
Dia menjelaskan, tujuan penyelidikan ini untuk mengetahui penyebab kematian sandera, dan hasil akhir akan dikomunikasikan kepada keluarga korban dan masyarakat. Israel melakukan otopsi tambahan terhadap empat jenazah yang diyakini anggota Hamas yang meninggal karena mati lemas
Dokter forensik Israel sedang berupaya mengidentifikasi empat mayat lagi yang ditemukan di dekat sandera Khan Younis.
Pasukan Israel mencurigai mayat-mayat itu adalah milik pejuang Hamas.
Hasil penyelidikan awal menunjukkan tidak ditemukan bekas luka tembak di tubuh mereka.
Investigasi Israel menemukan bahwa ketika tentara Israel sedang menjalankan misi di Khan Younis enam bulan lalu, kebakaran terjadi di salah satu terowongan, menewaskan empat pejuang Hamas.
Israel memperkirakan empat jenazah yang diyakini pejuang Hamas tewas akibat menghirup asap dalam kebakaran tersebut. Korban di Jalur Gaza
Saat ini, Israel terus melancarkan serangan ke Gaza sejak Sabtu (10 Juli 2023) hingga Kamis (22 Agustus 2024), dengan jumlah korban tewas warga Palestina meningkat menjadi lebih dari 40.265 orang dan lebih dari 93.144 orang terluka. “Menurut Al-Quds, 1.147 orang tewas di Israel.
Israel mulai mengebom Jalur Gaza setelah gerakan perlawanan Palestina Hamas melancarkan Operasi Banjir Al Aqsa pada Sabtu (10 Juli 2023) untuk memerangi pendudukan Israel sejak 1948 dan kekerasan terhadap Al Aqsa.
Israel memperkirakan sekitar 120 sandera, hidup atau mati, masih berada dalam tahanan Hamas di Jalur Gaza setelah 105 sandera ditukar dengan 240 tahanan Palestina pada akhir November 2023.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lainnya terkait konflik Palestina-Israel