Laporan jurnalis Tribunnews.com Fersianus Waku
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto memastikan bakal ikut dalam penyidikan yang akan dilakukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada 20 Agustus 2024.
Hasto akan diperiksa sebagai saksi di Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan, terkait kasus korupsi proyek kereta api.
Saya akan berada di sana untuk menjelaskan mengapa nomor ponsel saya ada di sana, dan menjelaskan bahwa saya sekretaris tim pemenangan Jokowi-Maruf Amin, kata Hasto di Masjid At-Taufiq, Lenteng Agung, Sabtu. 17/8/2024).
Hasto mengatakan, awalnya dia dijadwalkan diperiksa KPK pada Jumat (16/8/2024).
Tapi karena ada pembicaraan pada hari Jumat yang dijadwalkan dua minggu lalu, maka diundur ke Selasa depan, katanya.
Ia pun berjanji akan memberikan informasi kepada KPK mengenai dana kampanye Jokowi-Maruf pada Pilpres 2019.
“Apa pun yang diminta KPK, termasuk misalnya pelaporan seluruh dana kampanye, saya akan tanggapi dengan baik,” kata Hasto.
Diketahui, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah menerima puluhan orang dari Kementerian Perhubungan dan pihak swasta dengan membawa berkas tersebut.
Terakhir, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menangkap pembangun Institut Teknik Perkeretaapian Semarang (PPK BTP) Yofi Oktarisza pada Kamis (13/6/2024).
Kasus yang digeluti Yofi merupakan pengembangan kasus suap DJKA yang banyak tersangkanya ditangkap.
Beberapa di antaranya adalah PT Istana Putra Agung Dion Renato Sugiarto, PPK BTP Semarang Bernard Hasibuan, dan Ketua BTP Semarang Putu Sumarjaya.
Dalam pengusutan berkas ini, tim penyidik memanggil banyak saksi dan bertemu dengan mereka.