Sekjen PBB: Tak Ada Tempat yang Aman di Gaza, di Mana-mana Berpotensi jadi Zona Pembantaian

TRIBUNNEWS.COM – Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menyatakan keprihatinannya atas situasi di Jalur Gaza.

Menurut Guterres, seluruh Jalur Gaza sudah tidak aman lagi.

“Tidak ada tempat yang aman di daerah kantong yang terkepung,” Anadolu Anjan mengutip ucapan Guterres.

Guterres juga mengatakan bahwa Israel tidak mencari tempat di Jalur Gaza dan meningkatkan serangannya dari hari ke hari.

“Tingkat pertempuran dan kehancuran yang ekstrim di Gaza tidak dapat diduga dan tidak dapat dimaafkan. Dimana-mana berpotensi menjadi ladang pembunuhan,” kata Guterres kepada X.

Oleh karena itu, Guterres meminta semua pihak segera mengakhiri konflik ini.

Tujuannya agar seluruh warga Palestina bisa kembali beraktivitas dengan aman.

Ia menambahkan, “Sudah waktunya bagi pihak-pihak yang berkonflik untuk menunjukkan keberanian politik dan kemauan politik.

Menurut Guterres, juru bicaranya Stephane Dujarric meminta semua pihak bertindak menyelamatkan warga sipil.

“PBB menyerukan kepada semua pihak untuk menghormati kewajiban mereka berdasarkan hukum humaniter internasional dan terus mengambil tindakan pencegahan untuk menyelamatkan warga sipil dan objek sipil,” jelasnya.

Meski belum ada kesepakatan antar pihak (Israel dan Hamas), Juric menegaskan saat ini pihaknya sedang membantu korban sipil.

“Saya juga dapat menyampaikan kepada Anda bahwa kami dan mitra kemanusiaan kami akan terus membantu keluarga yang mengungsi dari Gaza utara ke wilayah selatan,” jelasnya.

Menurut Jurick, perintah deportasi Israel membuat warga Palestina tidak bisa memilih.

Tetap berada di tengah permusuhan aktif atau mengungsi ke daerah yang memiliki ruang atau layanan yang lebih sedikit.

Ia juga menjelaskan, tidak semua tempat di Gaza aman lagi.

“Tidak ada tempat aman di Gaza. Tidak ada tempat berlindung, tidak ada rumah sakit, dan tidak ada zona kemanusiaan,” tegasnya. Konflik Palestina vs Israel

Israel melancarkan serangan brutal sejak 7 Oktober 2023.

Dia juga dikritik secara internasional karena mengabaikan resolusi Dewan Keamanan PBB yang menyerukan gencatan senjata segera.

38.713 warga Palestina tewas dalam serangan Israel di Jalur Gaza.

Kebanyakan korbannya adalah perempuan dan anak-anak.

Pada saat yang sama, 89.166 warga lainnya terluka akibat serangan Israel.

Setelah lebih dari sembilan bulan serangan Israel, sebagian besar Jalur Gaza juga hancur.

(Tribunnews.com/Farah Putri)

Artikel lain terkait PBB, Antonio Guterres dan konflik antara Palestina dan Israel

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *