Sekjen PBB Sebut Skala Pembantaian Israel di Gaza Melebihi Apa pun: Tak Ada Tempat yang Aman

TRIBUNNEWS.COM – Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Antonio Guterres mengatakan 1,7 juta orang, setara dengan 75 persen penduduk Gaza, masih menjadi pengungsi akibat serangan tentara Israel.

Antonio Guterres kemudian menyinggung pembunuhan yang dilakukan Israel terhadap warga Gaza.

“Kecepatan dan skala pembunuhan dan pembunuhan di Gaza melebihi apapun ketika saya menjabat Sekjen,” ujarnya, Selasa (11/6/2024), dikutip dari Al Jazeera.

Ia menegaskan, situasi di Gaza sangat menyedihkan karena tidak tersedianya peralatan medis.

“Tidak ada tempat yang aman, situasinya mengerikan, dan kesehatan masyarakat terancam.”

“Rumah sakit di Gaza hancur, pasokan medis dan bahan bakar langka atau bahkan tidak ada,” jelasnya.

“Lebih dari satu juta warga Palestina di Gaza tidak mempunyai cukup air minum dan menghadapi kelaparan parah.”

“Lebih dari 50.000 anak memerlukan pengobatan karena kekurangan makanan bergizi,” jelas Antonio Guterres. Kutukan Kematian Palestina

Sementara itu, Antonio Guterres menyambut baik pembebasan empat tahanan Israel.

Namun, dia mengutuk kematian dan luka-luka ratusan warga Palestina selama operasi Israel, kata juru bicara PBB, Stephane Dujarric, Senin (10/6/2024).

Diketahui, dalam serangan darat dan udara gencar Israel pada Sabtu (8/6/2024) di Kamp Pengungsi Nuseirat, 274 warga Palestina – termasuk 64 anak-anak, 57 wanita, dan 37 lansia – tewas dan 698 lainnya luka-luka.

Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan mengatakan dalam sebuah laporan pada hari Senin bahwa sejumlah besar korban operasi Israel dipindahkan ke rumah sakit Al Aqsa di Deir al Balah, yang beroperasi setidaknya lima kali lipat dari kapasitasnya dengan satu generator listrik. . .

“Ratusan orang yang terluka tergeletak di tanah di tengah kekurangan obat-obatan, pasokan medis, dan bahan bakar,” kata kantor PBB, seperti dilansir AP News.

PBB mengirim delegasi ke rumah sakit Al Aqsa pada Sabtu malam dan melaporkan bahwa rumah sakit tersebut menampung sekitar 700 pasien, sekitar lima kali lipat dari kapasitas aslinya.

PBB mengatakan, Rumah Sakit Nasser di selatan Khan Younis dan Rumah Sakit Al Awda di utara Gaza juga terkena dampak dari banyaknya korban luka akibat serangan Israel. Resolusi Gencatan Senjata

Baru-baru ini, Dewan Keamanan PBB menyetujui keputusan Amerika Serikat (AS) menerima keputusan penghentian pertempuran antara Israel dan Hamas, Senin (10/6/2024).

Amerika Serikat mengatakan bahwa Israel telah menerima kesepakatan tiga bagian yang diumumkan oleh presiden AS, Joe Biden.

Hamas juga menyambut baik rencana tersebut dalam sebuah pernyataan setelah pemungutan suara dewan.

Resolusi tersebut menyerukan Israel dan Hamas untuk memenuhi kewajiban mereka tanpa penundaan.

Menteri Luar Negeri Amerika, Mr. Antony Blinken, juga memulai kunjungan baru ke wilayah tersebut pada hari Senin di tengah penyelamatan besar-besaran empat tahanan Israel di Gaza dan kekacauan di pemerintahan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

Blinken bertemu dengan Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sissi di Kairo, namun tidak ada yang berbicara secara terbuka.

Blinken juga akan melakukan perjalanan ke Israel, Yordania dan Qatar. Warga Palestina berjalan ke sekolah PBB untuk pengungsi yang terkena dampak serangan bom Israel di Nuseirat, Jalur Gaza tengah, 6 Juni 2024. (AFP/BASHAR TALEB) Laporan Perang Israel-Hamas

Setidaknya delapan orang tewas, sebagian besar empat orang, dan beberapa lainnya terluka dalam serangan Israel terhadap sebuah apartemen di Kota Gaza.

Dewan Keamanan PBB akhirnya menyetujui gencatan senjata segera.

Hamas mengatakan pihaknya siap mengadakan pembicaraan tidak langsung untuk melaksanakan ketentuan resolusi tersebut “sesuai dengan keinginan dan oposisi rakyat kami”.

Duta Besar Israel untuk PBB mengatakan setelah pemungutan suara bahwa negaranya “tidak akan terlibat dalam negosiasi tanpa akhir dan tanpa akhir, yang dapat dimanfaatkan oleh Hamas”.

Tentara Israel juga mengebom sebuah rumah di daerah Az-Zawayda Deir el-Balah di Gaza tengah, menewaskan tiga orang.

Presiden Biden meminta Hamas untuk “menunjukkan” bahwa mereka menginginkan perdamaian dengan menerima perjanjian gencatan senjata yang didukung AS, menyusul diadopsinya resolusi PBB yang menyerukan gencatan senjata di Gaza.

Tentara Israel telah membunuh tiga anggota Hizbullah dalam serangan terhadap sebuah kendaraan di Lebanon utara.

Sekitar 37.124 orang tewas dan 84.712 orang terluka dalam perang Israel melawan Gaza sejak 7 Oktober 2023.

Jumlah korban tewas di Israel akibat serangan Hamas mencapai 1.139 orang, sementara masih banyak orang yang menjadi tawanan di Gaza.

(Tribunnews.com/Nuryanti)

Informasi lebih lanjut terkait Konflik Palestina Vs Israel

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *