Sekjen PBB, Antonio Guterres Sambut Baik Upaya Pemulihan Ketenangan di Bangladesh

TRIBUNNEVS.COM – Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres menyambut baik langkah yang diambil pemerintah sementara Bangladesh untuk memulihkan perdamaian dan mempersiapkan pemilihan parlemen.

Pernyataan tersebut disampaikan Wakil Juru Bicara Sekjen Farhan Haq dalam jumpa pers di New York, Senin (12/8/2024).

Guterres memuji upaya pemerintah sementara dalam menciptakan suasana politik yang stabil dan damai di negara yang saat ini sedang menghadapi krisis.

“Sekretaris Jenderal menyambut baik upaya pemulihan perdamaian dan menyelenggarakan pemilihan parlemen di Bangladesh, dengan dukungan pemerintah sementara,” kata Haq, seperti dikutip daili-sun.com, Selasa (13/08/2024).

Dalam pernyataannya, Guterres menekankan pentingnya inklusivitas dalam proses politik ke depan, terutama dalam mempertimbangkan suara perempuan, pemuda, dan komunitas minoritas.

“Dia (Antonio Guterres) meminta pemerintah sementara dalam beberapa minggu mendatang untuk terus melakukan segala upaya untuk menjadi inklusif, dengan mempertimbangkan suara perempuan, pemuda dan komunitas di seluruh negeri, serta suara kelompok minoritas dan masyarakat adat. . serta “Negara ini sedang menjelang pemilihan parlemen,” kata Haq dalam briefing harian di New York, dilansir dhakatribune.com, Selasa (13/08/2024).

Sekretaris Jenderal PBB juga menyerukan penghormatan terhadap hak asasi manusia dan setiap tindakan kekerasan harus diikuti dengan penyelidikan yang independen dan transparan.

Guterres menyatakan solidaritas penuhnya dengan rakyat Bangladesh dan menekankan pentingnya memastikan proses politik yang adil dan aman.

Dukungan tersebut datang di tengah ketegangan politik yang melanda Bangladesh menyusul pengunduran diri Perdana Menteri Sheikh Hasina.

Sebelumnya diberitakan, Perdana Menteri Bangladesh (Perdana Menteri) Sheikh Hasina terpaksa mengundurkan diri dan meninggalkan negaranya usai aksi protes besar-besaran mahasiswa pada Senin (8/5/2024).

Menanggapi situasi ini, panglima militer Bangladesh Jenderal Waqar-Uz-Zaman mengumumkan bahwa tentara akan membentuk pemerintahan sementara.

Dalam pidatonya, Zaman menekankan perlunya mengakhiri kekerasan yang telah menimbulkan penderitaan besar di negara tersebut.

“Negara ini sangat menderita, perekonomian terdampak dan banyak orang meninggal. Ini saatnya menghentikan kekerasan,” kata Zaman.

(mg/Saifuddin Herlanda Abid)

Penulis magang di Universitas Sebelas Maret (UNS)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *