Sekjen Nasdem Ungkap Sudirman Said Masuk Radar Cagub Pilkada Jakarta

Laporan jurnalis Tribunnews.com Franciscus Adhiuda

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Sekretaris Jenderal NasDem Hermawi Taslim mengatakan pihaknya tengah menyiapkan sejumlah oknum untuk dicalonkan sebagai calon Gubernur (Kaguba) DKI Jakarta pada Pilkada 2024.

Menurut dia, NasDem saat ini sedang menjalani rapat paripurna untuk menentukan calon Gubernur DKI.

Hermawi mengatakan, sosok yang masuk radar NasDem bukan hanya mantan Gubernur Jakarta Anies Baswedan. Namun, pihaknya juga mempertimbangkan mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said serta kader NasDem Ahmad Sahroni dan Vibi Andrin.

“Ada banyak kandidat yang memenuhi syarat, termasuk Añez dan lainnya. Ada nama Ahmad Sahroni, ada Vibi Andrina, ada Sudirman Saeed,” kata Hermavi kepada wartawan, Kamis (23 Mei 2024).

Hermawi mengatakan, pihaknya terbuka bagi seluruh anak bangsa yang berjiwa Indonesia, berwawasan global, menerima AD/ART NasDem dan telah menandatangani Pakta Integritas. Menurutnya, semua kandidat mempunyai kesempatan yang sama.

“Untuk Pilkada 2024, NasDem tetap menentang mahar dan tidak memungut satu rupee pun dari calon. Ini salah satu cara pasti Nasdem untuk menekan tingginya biaya politik,” jelasnya.

Lebih lanjut Germawi mengatakan NasDem siap berkoalisi dengan seluruh pihak yang mempunyai niat baik demi kemajuan bangsa dan negara.

Ia pun meyakinkan pihaknya terus berkomunikasi dengan pihak lain.

“Untuk mengusung calon Gubernur DKI perlu dibentuk koalisi. Tidak ada partai yang mempunyai cukup kursi untuk berdiri sendiri di DKI,” jelasnya.

Sebelumnya, mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said mengatakan, masih ada jalur politik baginya untuk maju sebagai calon Gubernur DKI Jakarta pada Pilkada 2024.

Baginya, prinsip bahwa politik adalah kepentingan publik, bukan agenda pribadi, berhasil.

Maka beberapa waktu lalu, ia memberikan keleluasaan kepada para relawan dan lapisan masyarakat pendukungnya untuk berinisiatif maju sebagai calon Gubernur DKI Jakarta.

“Sejumlah teman dan rombongan datang ke KPUD dan menjajaki kemungkinan ke sana. Apa yang terjadi mungkin adalah sebuah penelitian. Mereka mungkin telah meminta akses. Namun setelah beberapa hari diedit dan tidak terlihat. Karena “semua persyaratan harus dipenuhi paling lambat Minggu ini,” ujarnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *