Dilansir reporter Tribunnews Taufik Ismail
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Wakil Ketua MPR Ahmad Muzani mengatakan persatuan dan kerja sama merupakan faktor penting dan kunci menuju Indonesia yang lebih baik dan sejahtera.
Sejak dahulu kala, para pemimpin Indonesia telah menunjukkan rasa persatuan dan keadilan yang kuat, sehingga Indonesia masih berbangsa dan bernegara modern.
Hal itu diungkapkan Ahmad Muzani saat menjadi keynote speaker pada konferensi kesadaran nasional dengan topik Peran dan Partisipasi Umat Islam dalam Agenda Transformasi Bangsa Indonesia Presiden Prabowo Subianto di Bandung, Jawa Barat, Selasa (21/5/2024).
Kita melihat bagaimana militer dilakukan oleh Belanda dan Inggris pada bulan November setelah Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya pada tanggal 17 Agustus 1945. Dan upaya gagal tersebut terus berlanjut hingga berakhirnya Orde lama dan awal Orde Baru hingga masa Orde Baru. reformasi, Indonesia tetap bersatu sebagai sebuah negara,” kata Muzani.
Muzani mengatakan, semangat persatuan dan kesatuan, masih didukung hingga saat ini, khususnya oleh Prabowo Subianto. Banyak hal yang harus dikorbankan demi persatuan dan kesatuan Indonesia.
“Ini yang disadari Pak Prabowo: negara ini akan bersatu kalau para pemimpinnya bersatu. Persatuan, duduk bersama itu tidak mudah. Harus mengorbankan pendapat pribadi, harus berkorban” Terkadang kita harus mengorbankan harga diri. , agar kita bisa berkumpul bersama,” ujarnya.
Muzani yang juga menjabat Sekretaris Gerinda mengatakan, mengorbankan kepentingan sendiri dan menyerahkan nyawa adalah hal yang harus dilakukan Prabowo untuk mempersatukan elite politik Indonesia. Ia mengatakan, banyak pendukung Prabowo yang mengumpat dan menghina Prabowo saat memutuskan mendampingi Presiden Joko Widodo pada Pilpres 2019.
“Untuk bisa bersatu, Pak Prabowo harus menerima kritik, kritik, dan kesalahpahaman dari pihak-pihak yang mendukungnya. Oleh karena itu, persatuan penting bagi negara ini. Demikian selalu disampaikan oleh Presiden terpilih Prabowo Subianto. Makanya tantangan ke depan akan lebih sulit,” jelas Muzani.
Menurut Muzani, dunia saat ini sedang menghadapi lingkungan yang tidak menentu. Dia mengatakan bahwa tidak ada yang memperkirakan perang terbuka antara Ukraina dan Rusia. Dunia tidak menyangka konflik Israel-Palestina akan semakin parah dan berdampak negatif terhadap kehidupan masyarakat Palestina.
Satu-satunya cara untuk memperkuat posisi Indonesia di mata dunia adalah dengan memperkuat semangat persatuan dan nasionalisme serta meninggalkan pragmatisme.
“Hal ini menunjukkan bahwa tujuan masyarakat tetap sama, yaitu menguasai daerah-daerah lemah suatu negara. Kita hanya perlu dihormati oleh negara lain jika kita kuat, ekonomi kuat, pertahanan kuat, dan politik kuat. “Ini merugikan anak-anak kita. Banyak dari mereka yang hanya ingin menikmati manfaatnya, tapi tidak mau melangkah terlalu jauh,” tutupnya.