TRIBUNNEWS.COM, Jakarta – Lindez Bakery di Jalan Raya Pisiran, Kelurahan Palasan, Kecamatan Kakung, Jakarta Timur kini sepi pengunjung.
Pantauan TribuneNews.com, Senin (16/12/2024), tak banyak pembeli yang datang ke Lindsay Bakery.
Toko roti ini terletak tepat di seberang klinik, menuju Jalan Raya Piliyaan.
Lindeys Bakery menjadi viral menyusul kasus dugaan penganiayaan yang dilakukan putra pemilik Lindeys Bakery dan Patisserie George Sugama Halim (35).
George Sugama Halim ditangkap polisi pada 17 Oktober 2024 setelah menyerang karyawannya Dwi Ayu Darmawati (AYAH). karyawan mengundurkan diri
Bukan saja tidak ada pelanggan, namun banyak karyawan toko roti tersebut yang memutuskan berhenti atau berhenti dari pekerjaannya.
Suasana di Lindez Confectionery cabang Kakung relatif tenang.
Hanya terlihat dua pembeli pada pukul 12.00 hingga 14.30 WIB.
Warna hijau tua mendominasi bagian dalam toko.
Terlihat dari pintu masuk, ruangan sebelah kiri terdapat 5 meja yang masing-masing memiliki empat kursi dan diperuntukkan bagi pelanggan yang ingin makan langsung di tempat.
Kemudian pada ruangan sebelah kanan terdapat etalase yang berisi aneka roti dan kue.
Toko ini memiliki segalanya mulai dari roti kecil hingga kue yang sering digunakan untuk merayakan ulang tahun seseorang.
Ada meja kas di seberang pintu masuk.
Di belakang mesin kasir terdapat pintu yang mengarah ke dapur dan kantor toko Lindez.
Saat itu terdapat 7 orang karyawan yang mengemas roti pesanan untuk diantar ke pelanggan.
Dari tujuh pekerja tersebut, empat diantaranya merupakan pekerja baru.
Pegawai baru mengenakan seragam kemeja putih dan celana hitam. Keempatnya merupakan pegawai perempuan.
Seorang karyawan di Lindez Bakery mengungkapkan bahwa beberapa karyawan telah berhenti atau mengundurkan diri setelah terjadi insiden dugaan penganiayaan terhadap seorang karyawan berinisial DA yang dilakukan oleh putra pemilik toko, GSH, yang terlibat dalam kasus tersebut media sosial. , ,
Seorang karyawan yang mengenakan kemeja biru muda mengatakan kepada tribunenews.com, “Beberapa karyawan baru datang menggantikan karyawan yang keluar kemarin. Begitu banyak orang yang mengundurkan diri setelah kejadian ini.”
Ia membenarkan, peristiwa dugaan penganiayaan itu terjadi di toko Lindez cabang Kakung.
Namun pria tersebut enggan menceritakan detail kejadian yang menimpa anak pemilik toko tersebut karena saat itu sedang tidak berada di lokasi kejadian.
Lindyes Patisserie menerima pembelian tidak hanya secara langsung, tetapi juga melalui telepon dan layanan pengiriman, dan banyak toko merchandise keliling menggunakan sepeda motor gudang yang dilengkapi dengan kotak berlogo toko Lindyes.
Seorang karyawan mengatakan penjualan di Lindsay’s Bakery relatif stabil setelah terkena kabar buruk yang beredar di media sosial tentang kasus yang melibatkan putra pemilik toko. kerumunan itu menjadi kerumunan
Sekitar pukul 14.45 WIB, rombongan anggota Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) terlihat menggerebek toko Lindez.
Warga sekitar Lindyes Confectionery and Bread cabang Kakung mengungsi dari rumah atau tokonya yang tak jauh dari toko Lindyes.
Ada puluhan orang yang tergabung dalam kelompok aksi FSPMI.
Ada pula yang menggunakan mobil stunt dan sepeda motor.
Dia mengenakan seragam yang bertuliskan FSPMI.
Acara hanya berlangsung sekitar 10 menit sebelum rombongan FSPMI berangkat ke depan Lindez Bakery and Confectionery.
Juru bicara Action Command Van mengatakan, FSPMI mengecam keras tindakan yang dilakukan putra pemilik toko Lindez terhadap karyawan tersebut.
Ia juga mengingatkan warga sekitar untuk melindungi hak-hak pekerja.
Pembicara mengatakan melalui pengeras suara, “Kami mengutuk keras tindakan kekerasan yang dilakukan oleh anak pemilik Lindsay Bakery yang melakukan penganiayaan terhadap seorang karyawan perempuan, seorang pekerja, seorang pekerja yang sudah kita ketahui adalah seorang karyawan perempuan, namun melemparkan bangku tersebut. “
Suasana tenang juga terasa di kalangan pembeli Lindsay Bakery cabang Kelapa Gading, Jakarta Utara, Senin (16/12/2024).
Interior toko Lindez Outlet di Kelapa Gading lebih mewah dibandingkan di cabang Kakung.
Toko roti dibuka di toko tiga lantai.
Di lantai pertama toko, Anda bisa menemukan berbagai macam roti, kue, dan es krim gelato dalam berbagai rasa. Ruangan berbentuk persegi panjang itu juga berisi mesin kasir dan beberapa meja serta bangku.
Wallpaper bermotif batu alam dipadukan dengan warna putih telah digunakan pada dinding ruangan yang terletak di lantai satu.
Dekorasi khas Natal terlihat di banyak bagian ruangan.
Setelah itu, lantai dua toko tersebut mulai digunakan sebagai ruangan bebas rokok. Ada lebih banyak meja dan kursi di ruangan ini dibandingkan di lantai pertama toko.
Selain itu, terdapat teras dan area merokok di lantai tiga toko yang memungkinkan pelanggan bersantap di lingkungan semi outdoor.
Lindyes Kelapa hanyalah satu-satunya orang di toko roti Gading. Dia bekerja sebagai pelayan dan kasir di sebuah toko.
Karyawan laki-laki itu berkata, “Saya baru bekerja di sini selama tiga minggu.”
Ia mengatakan, penjualan roti dan kue di gerai Kelapa Gading Senin ini sepi. Sejak toko dibuka, hanya satu pembeli yang berkunjung dari pagi hingga pukul 16.00.
George Sugama Halim (GSH) diduga melakukan pelecehan terhadap seorang karyawan bernama Dwi Ayu Darmawati (ayah; 19 tahun), yang bekerja di toko roti milik orang tuanya di Cakung, Jakarta Timur.
Kejadian tersebut bermula saat GSH meminta D untuk mengantarkan makanan pesanannya. Namun D menolak permintaan tersebut karena dia sedang bekerja dan tidak bertanggung jawab atas pekerjaan tersebut.
D juga mengandalkan kesepakatan dengan adik GSH bahwa dia tidak terikat untuk mengikuti perintah GSH.
Bahkan, GSH malah mengadukan penolakan tersebut kepada ibunya yang merupakan bos korban.
Namun ibu justru membela D dan meminta GSH membawakan makanannya sendiri.
GSH menjadi sangat marah atas reaksi ini.
Dalam video yang beredar luas di media sosial, terlihat GSH meneriaki D dan juga melakukan kekerasan fisik.
Pertama, GSH menggulingkan kursi roda di dekatnya lalu membawanya menuju D.
Setelah Dee mengelak, GSH mengambil kursi dan melemparkannya hingga mengenai tubuh Dee.
Tak hanya itu, GSH mengambil mesin perekam data elektronik (EDC; alat pembayaran tanpa uang tunai) yang disimpan di meja dan melemparkannya ke kepala D sehingga menyebabkan cedera.
Video berdurasi kurang dari satu menit ini menuai reaksi keras dari masyarakat.
Netizen mengecam tindakan pelecehan tersebut dan mendesak polisi segera menangkap GSH agar mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Penjahat baru ditangkap setelah dua bulan memberitakan dan viral di media sosial
George Sugama Halim (GSH; 35 tahun) sebagai tersangka akhirnya ditangkap tim gabungan Polres Jakarta Timur dan Polda Metro Jaya di Grace Hotel Sukabumi, Sicole, Sukabumi, Jawa Barat, Senin (16/12/2024) pagi. . Telah mengambil. ,
Penangkapan George juga penting setelah orang tua tersangka memberitahukan keberadaan George.
George mengira dia dan keluarganya pergi ke luar kota untuk bersantai.
Usai diperiksa di Mapolres Metro Jakarta Timur, George akhirnya diamankan di Rutan Polres Metro Jakarta Timur pada Senin malam.
Banyak pihak menilai penanganan kasus pelecehan ini lamban. Pasalnya Dwi Ayu Darmawati (ayah; 19 tahun) membuat laporan polisi ke Polsek Cakung Jakarta Timur sebagai korban pada 18 Oktober 2024 atau sehari setelah kejadian penganiayaan.
Dan polisi di Jakarta Timur punya alasan tersendiri melakukan hal tersebut.
Kapolres Jakarta Timur Pol Nicholas Arya Lilipali mengatakan, penyidik mulai menelusuri laporan kasus penganiayaan sejak November 2024.
Lilipali mengatakan, dalam pemeriksaan pendahuluan, penyidik Polres Jakarta Timur sedang memeriksa korban dan saksi dalam kasus tersebut.
Lilipali mengumumkan hal ini sebagai tanggapan atas tuduhan publik bahwa polisi lamban dalam mengusut kasus ini dan baru mulai bertindak setelah video George yang menganiaya DAD menjadi viral di media sosial.
“Ada langkah-langkah tertentu, ada standar operasional prosedur tertentu yang harus diikuti penyidik. Bagaimana SOP pada tahap investigasi? Bagaimana tahapan penyelidikannya? “Ini harus kita lalui,” kata Lilipali kepada polisi di Jakarta Timur, Senin (16/12/2024).
Sedangkan pada 17 Oktober 2024, DAD diserang oleh George. Keesokan harinya atau 18 Oktober 2024, dia membuat laporan polisi (LP) ke Polsek Kakung.
“Karena bagi kami laporan tersebut bukan tentang kasus viral, laporan tersebut hanya sekedar tindak pidana biasa. Oleh karena itu, karena laporan bagi kami merupakan tindak pidana biasa sederhana, maka prosedur penyidikannya tetap sesuai SOP, katanya.
Menurut Lilipala, tindakan penyidik tersebut sesuai dengan Peraturan Kapolri Nomor 6 Tahun 2019 tentang Penyidikan Kriminal.
“Kami tidak bisa langsung (menangkap George) langsung. Ini sudah terjadi, sudah lebih dari sebulan sejak (laporan polisi), jadi viral,” ujarnya.
Dalam pemeriksaan pendahuluan, saat George masih berstatus saksi, Lilipali menegaskan, AYAH tidak menyertakan video kelakuan buruk pelaku seperti yang belakangan ini viral di media sosial.
Sekarang penyidik tahu ini fenomena baru yang viral, ‘Oh ternyata ada video ini, kenapa dia tidak mau cerita ke kita?’ Kata Lilipali.
Ia kemudian mengatakan, “Pelaporan ini sesuai dengan tindak pidana biasa yang wajar tanpa ada kasus yang viral, sehingga kami melakukan penindakan sesuai SOP yang ada di Perkap dan Perkabareskrim yang telah disesuaikan.”
Jika penyidik langsung menangkap George tanpa melakukan investigasi terlebih dahulu, bisa-bisa polisi justru “terpukul” oleh pengacara, kata Lilipali.
“Karena itu semua berdasarkan asas praduga tak bersalah yang harus kita jaga. Kesetaraan di hadapan hukum, yang juga harus kita jujur. Dan memang SP2HP sudah kami kirimkan. “Kami kirimkan sekali,” tutupnya. (Tim Tribunnews.com/Kompas.com)