Sejak Oktober, Ismail Haniyeh Sudah Jadi Target Israel, Banyak Keluarganya Lebih Dulu Tewas

TRIBUNNEWS.COM – Pemimpin Politbiro Hamas Ismail Haniyeh tewas dalam serangan udara Israel di Teheran, Iran, pada Rabu (31/7/2024).

Haniyeh menjadi tokoh penting dalam negosiasi dengan Israel.

Posisinya rentan terhadap serangan Israel, tapi tidak secara terbuka.

Namun sebelum kematiannya, Israel terlebih dahulu menyerang anggota keluarga Haniya.

Inilah dua serangan Israel yang mengakibatkan tewasnya anggota keluarga Ismail Haniyeh. Serangan pada 10 April 2024

Menurut Al Jazeera, serangan Israel di Gaza utara menewaskan ketiga anak Haniyeh pada Rabu (10/4/2024).

Haniyeh membenarkan pembunuhan tersebut bersama putra-putranya, Hazem, Amir dan Mohamed, serta cucu-cucunya.

Haniyeh mengatakan, mereka ditembak saat mengunjungi kerabatnya untuk merayakan Idul Fitri di kamp pengungsi Shati.

Dia menambahkan bahwa 60 anggota keluarganya, termasuk keponakan laki-lakinya, telah terbunuh sejak dimulainya perang.

Meski demikian, Haniyeh menegaskan para pemimpin Palestina tidak akan mundur jika keluarga dan rumahnya menjadi sasaran.

“Jika mereka (Israel) berpikir bahwa menyerang anak-anak saya, yang berada di puncak perundingan ini, akan membuat Hamas menyerah, mereka salah,” kata Haniyeh.

Ia mengatakan, darah anak-anaknya tidak lebih berharga dibandingkan darah rakyat Palestina.

“Darah anak-anak saya tidak lebih berharga dari darah anak-anak rakyat Palestina. Semua martir Palestina adalah anak-anak saya,” katanya.

Sementara itu, militer Israel mengatakan ketiga remaja tersebut diyakini merupakan anggota tentara Hamas yang terlibat dalam kegiatan teroris.

Pernyataan Israel tidak menyebutkan cucu Haniyeh yang tewas dalam serangan tersebut.

Menurut Hamas, empat cucu Haniyeh, tiga perempuan dan satu laki-laki, juga tewas dalam serangan itu. Serangan pada 25 Juni 2024

Pada Selasa (25/6/2024), serangan udara Israel menewaskan 10 anggota keluarga Ismail Haniyeh di kamp pengungsi Shati di Gaza utara.

Juru bicara Badan Pertahanan Sipil Mohammad Basal mengatakan serangan itu menargetkan rumah keluarga Haniyeh di Shati.

Basal mengatakan 10 orang menjadi martir dalam serangan itu, termasuk Jahar Haniyeh, saudara perempuan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh.

Dia menambahkan masih banyak lagi jenazah yang mungkin berada di bawah reruntuhan, namun tidak ada cukup alat untuk memindahkan mereka.

“Kami tidak memiliki peralatan yang diperlukan untuk mengevakuasi mereka,” tambahnya.

Berdasarkan laporannya, beberapa orang terluka akibat penyerangan tersebut.

Di sisi lain, militer Israel menyatakan bahwa dua bangunan yang menjadi sasaran penyerangan di Shati dan Daraj Tufa disembunyikan untuk para pejuang yang terlibat dalam penyerangan 7 Oktober di Israel.

Pernyataan yang dirilis di media sosial tidak menyebutkan penyerangan terhadap rumah keluarga Haniya.

Hingga saat ini, Israel belum menanggapi pembunuhan Ismail Haniyeh yang ditulis Hamas dalam pernyataannya.

(mg/mardliyyah)

Penulis magang di Universitas Sebelas Maret (UNS).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *