Segera Manfaatkan, Sisa Kuota Subsidi Motor Listrik Tinggal 1.551 Unit

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Mengingat porsi subsidi ini hampir habis pada tahun 2024, maka subsidi pemerintah sebesar 7 juta unit sepeda motor listrik harus segera diterapkan.

Di sisi lain, para pemimpin dunia usaha berharap pemerintah memulai kembali program subsidi ini pada tahun 2025.

Melalui Kementerian Perindustrian (Kemenperin), pemerintah menargetkan penjualan 50.000 sepeda motor listrik bersubsidi.

Akibat kenaikan suku bunga tersebut, pemerintah menambah kuota sepeda motor listrik bersubsidi sebanyak 10.857 unit sehingga total kuota tahun ini sebanyak 60.857 unit.

Merujuk situs Sisapira, sisa kuota sepeda motor listrik hanya tersisa 1.551 unit per 8 September 2024 pukul 17.30 WIB. Hingga saat ini, warga telah menerima 59.306 unit sepeda motor listrik.

19.798 kendaraan telah terdaftar dalam daftar. Sebanyak 638 unit sedang dikaji dan 38.870 unit telah didistribusikan ke masyarakat.

Capaian tersebut melebihi realisasi penjualan sepeda motor listrik dengan rencana pasokan sebanyak 11.532 unit pada tahun 2023.

Ketua Umum Asosiasi Industri Sepeda Motor Listrik Indonesia (Aismoli) Budi Setiyadi mengatakan, permintaan sepeda motor listrik baru melalui program subsidi sangat tinggi pada tahun ini.

Hal ini sebagian besar disebabkan oleh kemudahan pendaftaran skema subsidi, dimana masyarakat menganggap hanya NIK KTP saja yang diperlukan. Selain itu, jumlah sepeda motor listrik yang mengikuti program bantuan penjualan juga bertambah, baik dari merek dalam negeri maupun luar negeri.

“Kami perkirakan kuota subsidi sepeda motor listrik akan habis pada September ini,” kata Budi, Minggu (9/8).

Aismoli masih menjalin kontak dengan Kementerian Perindustrian karena banyak masyarakat yang mendaftar program sepeda motor listrik bersubsidi namun belum memenuhi persyaratan administrasi seperti penyerahan foto saat proses verifikasi.

Jika proses penyelesaian dokumen yang diperlukan lambat, maka proses pencairan anggaran ke Kementerian Perindustrian juga akan terganggu. Situasi ini pada akhirnya membebani diler sepeda motor listrik untuk menjalankan program subsidi.

Aismoli belum memperkirakan apakah ada peluang penambahan kuota sepeda motor listrik bersubsidi Kementerian Perindustrian pada keseimbangan tahun 2024.

Budi mengatakan, fokus pemerintah dan pengusaha saat ini adalah menyelesaikan seluruh proses penyaluran sepeda motor listrik bersubsidi kepada masyarakat pada pertengahan Desember mendatang.

“Kami berharap bisa menyalurkan seluruh sepeda listrik hasil program subsidi tahun ini pada Desember nanti,” ujarnya.

Aismoli berharap pemerintah memulai kembali program subsidi sepeda motor listrik pada tahun 2025. Memang benar, jika Pemerintah menegaskan bahwa program ini akan terus berlanjut, Produsen diharapkan dapat melaksanakan proses registrasi pada akhir tahun 2024.

Perlu diketahui, minat masyarakat terhadap sepeda motor listrik cukup tinggi. Ada kekhawatiran masih banyak masyarakat yang menunggu dorongan untuk melanjutkan kebijakan subsidi sepeda motor listrik.

Sementara itu, Direktur Komersial PT Hartono Istana Teknologi (Polytron) Tekno Wibowo Tekno Wibowo mengatakan, sebanyak 22.000 sepeda listrik terjual dalam program subsidi 2024, sebagian besar model Polytron Fox-R.

“Karena kuota sudah habis sejak minggu lalu, hal ini tentu berdampak pada penjualan sepeda motor listrik,” ujarnya, Minggu (9/8/2024).

Polytron jelas menantikan kepastian pemerintah mengenai keberlanjutan program subsidi sepeda motor listrik. Polytron juga menemukan bahwa sebagian konsumen cenderung menunda pembelian karena tidak yakin apakah program tersebut akan dilanjutkan.

Hingga berita ini ditulis, Juru Bicara Kementerian Perindustrian Febri Hendri Antoni Arif belum menjawab pertanyaan mengenai masa depan program subsidi sepeda motor listrik.

Laporan Koresponden: Dimas Andi | Sumber: Uang Tunai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *