Dilansir jurnalis Tribunnews.com Andrapta Pramudhiaz
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (KemenKopUKM) mengumumkan sederet program UMKM yang akan dilanjutkan di bawah pemerintahan Prabowo-Gibran.
Deputi Bidang Usaha Mikro KemenKopUKM Julius mengatakan, ada program Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang akan diperkenalkan pada pemerintahan mendatang.
“Dalam prosesnya kami menggunakan analisis credit scoring yang inovatif. Jadi kami manfaatkan,” ujarnya dalam konferensi pers yang digelar di kantor KemankopUKM, Jakarta Selatan, Selasa (8/10/2024).
Berdasarkan data Sistem Informasi Perkreditan Program (SIKP), pelaksanaan penyaluran KUR sejak tahun 2015 hingga 30 September 2024 telah menghasilkan Rp1,739 triliun kepada 48 juta peminjam usaha kecil dan menengah.
KUR yang dikelola KemenKopUKM bertujuan untuk meningkatkan akses kredit bagi pengusaha mikro dengan suku bunga rendah dan syarat mudah.
Program selanjutnya yang akan diusulkan kepada pemerintahan Prabowo-Gibran adalah formalisasi UU Bisnis, dimana para pelaku UMKM difasilitasi untuk menggunakan Online Single Submission Risk Based Approach (OSS-RBA).
Berdasarkan data Online Single Submission (OSS) Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), sekitar 10 juta badan usaha mikro terdaftar dengan Nomor Induk Berusaha (NIB).
Pada tahun 2021-2024 direncanakan bantuan NIB dan sertifikasi produk kepada 662.516 usaha mikro oleh Wakil Menteri Usaha Mikro.
Badan usaha mikro mendapat bantuan hukum usaha untuk mendapatkan izin tunggal badan usaha mikro dan NIB yang berfungsi sebagai tanda pengenal usaha dan sertifikat produk.
Julius menilai NIB menjadi bukti kesediaan para pelaku UMKM untuk menyalurkan kredit.
Julius menekankan pentingnya sertifikasi produk, karena dapat melengkapi peluang produk usaha kecil dan menengah di pasar global.
“Kami juga akan terus mendorong sertifikasi produk untuk meningkatkan produktivitas produk usaha kecil dan menengah,” ujarnya.
Terakhir, program yang akan menjadi fokus pemerintah selanjutnya adalah keselarasan antara pengusaha besar dengan usaha kecil dan menengah.