TRIBUNNEWS.COM – Kabid Humas Metro Jakarta Selatan AKP Nurma Dewey membuka MAS (14) pada Rabu (12/4/2024) usai dipindahkan ke Lembaga Penempatan Sementara Anak (LPAS).
Remaja yang membunuh ayah dan neneknya di rumahnya di Lebak Bulus, Jakarta Selatan pada Sabtu (30/11/2024) diketahui bernama MAS.
Selama kasus pembunuhan ini berlarut-larut, MAS diserahkan ke LPAS untuk menegakkan hak-haknya sebagai anak (ABH) yang melanggar hukum.
Termasuk hak mendapat pendidikan mengingat MAS masih terdaftar sebagai mahasiswa tahun pertama.
Menurut Nurmu, MA hari ini sedang mengikuti ujian akhir semester (UAS) di LPAS.
“Dia juga ikut ngurusin pendidikan anak-anaknya. Sekarang dia lagi ujian. Kemarin juga harusnya ikut ujian (UAS),” kata Nurma, seperti dilansir Kompas.com, Kamis (5/12/2024).
Menurut Nurma, dalam pendidikan MAS, pihaknya juga berkoordinasi langsung dengan pihak sekolah.
“Ujiannya harus lulus dengan benar (setelah kesepakatan dengan pihak sekolah). Ujian lewat Zoom,” imbuh Nurma. MAS dipindahkan ke LPAS dengan didampingi penyidik PPA dan tantenya
AKP Nurma Dewey mengungkapkan pelaku pembunuhan ayah dan neneknya di Lebak Bulus dipindahkan dari MAS Metro Jakarta Selatan ke Lembaga Penempatan Anak Sementara atau LPAS.
Dalam proses penyerahan MAS ke LPAS Metro Jakarta Selatan, ia didampingi penyidik PPA dari Reskrim Polres Jakarta Selatan dan tantenya.
Tadi pagi kami bawa anak-anak melanggar hukum (ABH) ke panti asuhan sementara, itu yang dilakukan penyidik, kata Nurma, Rabu (12/4/2024).
Nurma menuturkan, selama berada di LPAS, MA akan memperoleh hak sebagai anak dan siswa.
Nantinya MAS mengambil pelajaran dari LPAS dan sekolah.
“Kalau ada, sistemnya sudah ada.”
“Dia memang belajar di sana, belajarnya di sekolah. Itu saja,” jelas Nurma.
Selain itu, M.A. Sedangkan untuk pengusutan pembunuhan, Nurma mengatakan nanti penyidik akan turun tangan.
Alternatifnya, MAS juga bisa naik metro Jakarta Selatan.
Penting untuk diingat bahwa penyelidikan atas pembunuhan ini masih berlangsung.
“Kalau memang dibutuhkan, bolanya bisa kita ambil atau bawa ke Polres Metro Jakarta Selatan,” kata Nurma.
Seperti diketahui, sebelum beralih ke LPAS, MAS sempat ditinjau oleh Asosiasi Psikologi Forensik (Apsifor).
Ujian Apsifor berlangsung selama tiga hari, yakni Minggu (12 Januari 2024) hingga Selasa (3 Desember 2024). MAS mulai berbicara
Kapolres Jakarta Selatan Kombes Ade Rahmat pada Sabtu (30/11/2024) mengungkap kejadian MAS yang menewaskan ayah dan nenek di Lebak Bulus, Jakarta Selatan.
Menurut Ade, situasi MAS sudah stabil dan memungkinkan untuk diajak bicara.
Tak hanya itu, kini MAS bisa tersenyum dan menjawab beberapa pertanyaan polisi.
“Kondisi Ananda A stabil, sejak kemarin dia mulai berbicara dan menjawab pertanyaan. Dia tahu caranya tersenyum,” kata Ade, Selasa (12/3/2024).
Lebih lanjut Ade menjelaskan, penyidikan MAS atas pembunuhan ayah dan neneknya akan dilakukan secara bertahap.
Selain itu, polisi juga melibatkan psikolog anak dalam pemeriksaan MAS ini.
Selanjutnya, dalam tahap penyidikan kasus tersebut, polisi bekerja sama dengan psikiater untuk mengusut motif pembunuhan ayah dan nenek MAS.
“Tentunya pemeriksaan ini akan dilakukan secara bertahap, kami juga akan menggunakan psikolog anak.”
“Kemudian bisa dilakukan pemeriksaan mendalam oleh psikiater untuk mengetahui motif orang tersebut (pembunuhan).” jelas Ade.
Ade mengatakan MAS sangat disayang oleh keluarganya.
Oleh karena itu, informasi mengenai alasan pembunuhan ini harus diusut lebih dalam oleh polisi.
“Padahal dia sangat populer di keluarga,” kata Ade.
MAS pun meminta maaf kepada polisi atas pembunuhan ini.
M.A. yang membunuh ayah dan neneknya. dia pun mengungkapkan penyesalannya yang besar.
“Sebelumnya orang tersebut sangat menyesal dan sedih sekali,” jelas Ade.
(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani)(Kompas.com/I Putu Gede Rama Paramahamsa)
Baca Berita Lainnya: Bocah Bunuh Ayah dan Nenek di Jakarta.