TRIBUNNEWS.com – Dua sahabat Vina, Mega dan Vidi, bercerita saat mendapat kabar dirinya bersama kekasihnya Eki meninggal dalam kecelakaan yang sama.
Semua bermula saat Vina berangkat bermalam bersama Eki pada Sabtu 27 Agustus 2016 usai berpamitan dengan Vida.
Sebelum berangkat dia berkata bahwa dia tidak akan tidur kecuali dia pulang.
Vina membenarkan dirinya akan pulang karena ingin bermalam di rumah temannya.
“Wid, misal aku belum pulang, jangan tidur ya. Katakan juga pada Mega, misalnya kalau saya belum pulang, jangan tutup jendela, jangan kunci pintunya. “
Dikutip dari YouTube Abraham Samad pada Selasa (6/8/2024), sebelum kejadian Vida mengulangi ucapan Vina dengan mengatakan, “Sebenarnya kalian berdua jangan tidur dulu sebelum aku pulang. Aku akan kembali ke rumah kalian nanti.” .” .
Menanggapi pesan Vina, Widi meminta temannya pulang paling lambat pukul 22.00 WIB.
Pasalnya Vedi mengaku malu dengan tetangganya.
“Tapi ingat, jangan lakukan ini setelah jam 10 (malam). Aku nggak enak kalau dekat dengan tetangga, girls,” kata Vidi.
Dalam kejadian yang sama, Mega mengaku mengirimkan SMS ke Vina antara pukul 20.00-20.30 WIB.
Saat itu Mega keluar rumah. Setelah sampai di rumah, Vinati meminta untuk membawakan makanan.
Menurut Mega, saat itu Vina terus membalas pesannya.
“Saat itu jam 20.00, 20.30. Vina dapat SMS minta kupon. Dia jawab, tapi aku lupa dia jawab apa.”
“Lalu saya kirim pesan lagi dan minta dibawakan makanan. Dia bilang iya. Saya tidak ada kontak lagi setelah itu,” kata Mega.
Tetapi pada saat dia pulang, dia mendengarnya memanggilnya dan mengajaknya bermain.
Namun Vedi yang harus menjaga adiknya di rumah menolak ajakan tersebut.
Selain itu, Vidhi tidak ingin pacarnya marah karena dia pergi bermain di malam hari.
“(Vina) ajak aku main. Aku tolak, adikku ada, lalu pacarku juga memarahiku,” kata Vidi. Vina Panik Tak Pulang Mega dan Vidy merupakan sahabat karib mendiang Vina Cirebon (Tribucirebon.com / Eki Yulianto)
Mega datang ke rumah temannya sekitar pukul 22.00, berniat bermalam di rumah Vide.
Namun Mega dan Vidi sempat khawatir karena Vaina baru pulang pada pukul 22.30 WIB.
“Pukul 22.30 WIB. Saya (Vina) ngobrol pakai ponselnya (Vidi), tapi tidak ada respon. Saya ngobrol menanyakan kapan dia akan pulang, apakah dia akan pulang ke rumah Vidi atau pulang ke rumahnya sendiri.”
“(Kami) khawatir karena dia janji pulang jam 22.00 tapi sudah jam 22.30 kenapa dia belum datang,” kata Mega.
Sambil menunggu Vina mendengar, Mega dan Vide menyempatkan diri membuka Facebook.
Namun mereka kaget ketika status Facebook temannya menunjukkan Eki dan Vina meninggal.
Mengetahui hal tersebut, Veedi dan Mega mencoba menelepon Vina untuk memeriksa kondisi temannya.
Menurut Veedi, nomor Vina tidak aktif saat pertama kali mencoba menelepon.
Namun meski sudah mencoba tiga kali, Vidi menjawab telepon namun tidak ada suara dari ponselnya.
Namun pada percobaan keempat, ada yang menjawab telepon seluler Vinaya.
Veedi dan Mega mengaku ketakutan saat mengetahui yang menjawab telepon seluler Veedi adalah seorang pria.
“Saya telepon terus. Pertama kali nomornya tidak aktif. Kedua kali aktif tapi tidak diangkat. Ketiga kali diangkat tapi tidak ada suara.”
“Entah siapa yang menjawab, tapi tidak ada suara, kudengar ponsel dimatikan lagi.”
Empat kali terakhir mereka terus membalas ‘Assalamu’alaikum Bu’, kata Vidy.
Vide “Di mana Vina? Aku dan Mega berbisik-bisik, panik. Lagipula jawabannya laki-laki.” tambah Widi.
Namun ternyata pria tersebut mengaku sebagai anggota Polsek Talun.
Petugas polisi melaporkan, hanya ada satu kecelakaan saat Vina bersama Eki.
Namun dalam video tersebut, polisi tidak mengungkap namanya.
“‘Iya, dengan ini kami informasikan bahwa Vina dan Eki hanya mengalami satu kali kecelakaan. Saya dari Polsek Talun.’
”Laki-laki meninggal di lokasi kejadian, perempuan dilarikan ke RSUD Gunung Jati.’ “Mega, aku juga kaget,” kata VD.
Mendengar kabar tersebut, Mega dan Vidi dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Gunung Jati.
Mega dan Vidi melihat kondisi Vinila dan bukannya terlalu memperhatikan tubuhnya, mereka malah menatap wajahnya.
Berdasarkan keterangan Vida, Vina tidak mengalami luka di bagian wajahnya, hanya hidungnya yang mengeluarkan darah.
“Saya tidak fokus ke tubuhnya, saya fokus ke wajah Veena. Tidak ada luka, hanya hidungnya yang mengeluarkan darah,” kata Vidi.
Sebagai informasi, Vina dan Eki dikabarkan meninggal dunia pada 27 Agustus 2016 setelah dibunuh geng motor.
Keduanya tergeletak di jalan layang di Kecamatan Talun, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat.
Diketahui, selain membunuh, para pelaku juga diinterogasi secara paksa.
Saat itu polisi menetapkan 11 tersangka. Delapan penjahat diadili, satu dibebaskan dan tiga dinyatakan melarikan diri.
Namun kasus Vina belakangan menjadi kontroversi setelah Pengadilan Negeri (PN) Bandung, Jawa Barat, menyatakan mantan buronan Pegi Setiawan tidak sah sebagai tersangka.
(Tribunnews.com/Pravithri Retno W)