Sebelum Ditangkap Polisi Epy Kusnandar Jualan di Kantin Apartemen Bareng Istri

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Polisi menangkap aktor Epy Kusnandar terkait kasus narkoba. Dia menjadi publik karena memutuskan untuk menjual makanan di kantin di apartemen. Kabar penangkapan Epy Kusnandar dibenarkan Kapolres Metro Jakarta Barat, Kompol Syahduddi.

Saat ditangkap, aktor Kang Mus ditahan bersama rekan-rekan pemain sinetron Preman Pensiun. Namun Syahduddi tak menjelaskan siapa saja orang yang ditangkap bersama Epy Kusnandar.

Jauh sebelum ditangkap, Epy menikmati hasil “juara kicimpring” di telenovela Preman Pensiun. Namun Epy Kusnandar memutuskan untuk berjualan makanan di kantin apartemennya di Jakarta Selatan bersama istrinya Karina Ranau.

Pasalnya, Epy Kusnandar tak lagi menerima tawaran pekerjaan di program televisi. Tak hanya itu, Epy Kusnandar mengatakan pekerjaan barunya adalah melunasi hutang.

“Untuk bayar utangnya, aku bayar utang istriku. Dulu aku sakit, biayanya banyak, sekarang aku menagih lagi untuk mengganti kebun yang hilang,” kata Epy Kusnanda saat ditemui terakhir di kawasan Tendean, di Januari.

Namun ia sadar, jika penghasilannya mulai berkurang, ia harus tetap mencari nafkah untuk keluarga dengan membuka stand makanan di kantin apartemen.

“Saya terpaksa mencoba apa saja, kapan saja

Sudah jarang dipecat lagi, semua harus dilakukan. “Padahal saya masih mengenal seseorang yang mengubah usahanya dari kecil menjadi kecil,” ujarnya.

Karina Ranau yang turut membantu suaminya mengaku puas dengan usaha suaminya. Sehingga keduanya kini saling mendukung untuk membuka bisnis makanan ini.

“Kelihatannya kalian senang, karena sangat mendukung bisnis. Karena semua bermula dari kejujuran dalam penjualan, kita saling mendukung saja,” kata Karina Ranau.

Bagi Karina, bisnis makanan ini tidak membuat suaminya mengambil langkah buruk di saat kondisi ekonominya sedang terpuruk.

Oleh karena itu, tidak ada salahnya bagi Epy atau Karina untuk mengambil pekerjaan barunya.

“Tidak. Kalau kita mencuri, mengganggu orang, maka itu dosa. Hanya kalau kita melakukannya dari hati, kita bisa melakukan semuanya dengan benar, meski sedikit, yang penting halal dan berkah,” tutupnya. .

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *