TRIBUNNEWS.COM – Kementerian Kesehatan Pakistan telah mengkonfirmasi setidaknya satu kasus virus Mpox (cacar monyet) pada seorang pasien yang baru kembali dari negara Teluk itu pada Jumat (16/08/2024).
Sajid Shah, juru bicara kementerian kesehatan setempat, mengatakan mereka belum memiliki jenis virus yang terkonfirmasi yang dimiliki pasien tersebut.
Hal ini akan dikonfirmasi setelah pengurutan sampel pasien selesai.
“Setelah itu selesai, kami akan dapat mengetahui jenis strainnya,” kata Shah seperti dikutip Reuters.
Sebelumnya, Kementerian Kesehatan di provinsi Khyber Pakhtunkhwa Utara mendeteksi tiga kasus pada pasien yang baru tiba dari Uni Emirat Arab.
Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Khyber Pakhtunkhwa Salim Khan mengatakan tiga pasien berada di karantina.
Saat ini, masih belum bisa dipastikan apakah pasien yang dikonfirmasi Kementerian Kesehatan termasuk di antara tiga pasien yang diidentifikasi Kementerian Kesehatan.
Sementara itu, petugas kesehatan di Kecamatan Mardan, Dr. Javed Iqbal mengatakan, lokasi pasien Mpox yang terkonfirmasi saat ini belum diketahui.
Pasien tersebut adalah seorang pria yang baru saja kembali dari Arab Saudi.
Iqbal menjelaskan, pria tersebut awalnya menerima tes dan nasihat di sebuah rumah sakit di ibu kota provinsi, Peshawar.
Dia kemudian kembali ke rumahnya di distrik Mardan, beberapa jam perjalanan.
Pria itu kemudian melakukan perjalanan ke distrik lain.
“Saat kami mendatangi rumahnya di Mardan, rumahnya dikunci dari luar dan tetangganya memberi tahu kami bahwa keluarganya telah pergi ke Dir,” kata Dinkes Mardan.
“Kami menghubungi rekan-rekan dari Dinkes Kabupaten tetapi mereka tidak bisa melacaknya, bahkan ke Dir,” lanjutnya.
Saat ini Kementerian Kesehatan sedang melakukan penelusuran kontak terhadap pasien yang sudah teridentifikasi.
Menurut mereka, pasien tersebut berasal dari Mardan.
Mereka juga meningkatkan pengawasan bandara dan pengawasan dengan tenaga medis lainnya. Darurat global
Seperti diberitakan sebelumnya, otoritas kesehatan Swedia mengkonfirmasi kasus pertama virus Mpox strain baru di luar Afrika pada Kamis (15/8/2024).
Kasus tersebut dilaporkan sehari setelah Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan keadaan darurat global akibat epidemi Mpox di Afrika.
“Dalam kasus ini, orang tersebut terinfeksi ketika tinggal di wilayah Afrika yang terkena dampak epidemi Mpox,” kata otoritas kesehatan masyarakat Swedia, menurut foxnews.com.
Otoritas kesehatan Swedia Olivia Wigzell mengatakan orang tersebut terinfeksi Mpox clade Ib.
Menurutnya, orang tersebut saat ini dirawat di wilayah Stockholm.
Ia juga mengatakan tidak ada risiko pertambahan populasi sejak kasus pertama Mpox.
Sementara itu, pakar kesehatan masyarakat Lawrence Gostin menyebutkan kemungkinan penyebaran Mpox secara internasional.
“Kemunculan kasus di benua Eropa dapat memicu penyebaran Mpox secara internasional secara cepat,” jelas Lawrence Gostin.
Selain itu, ia juga menyebutkan kemungkinan kasus Mpox tidak terdeteksi di Eropa.
Selain itu, Dr. Brian Ferguson dari Universitas Cambridge mengatakan kasus wisatawan asal Swedia ini mengkhawatirkan namun tidak mengherankan.
Pasalnya, tingkat keparahan dan penyebaran epidemi Mpox di Afrika belum juga mereda.
Dia mengatakan kasus Mpox akan meningkat di luar Afrika karena tidak ada mekanisme untuk menghentikan kasus impor virus tersebut.
(mg/Putri Amalia Dwi Pitasari)
Penulis magang di Universitas Sebelas Maret (UNS).