TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Presiden Joko Widodo menghadiri acara peletakan batu pertama Gedung Kampus Program Doktor Internasional Universitas Indonesia, di ibu kota nusantara (IKN) pada Selasa (4/6/2024).
Kunjungan Jokowi ke Provinsi Kalimantan Timur terjadi sehari setelah Bambang Susantono dan Dhoni Rahajo mengundurkan diri dari jabatan Kepala dan Wakil Kepala Badan IKN.
Selain meresmikan beberapa pembangunan infrastruktur di IKN, Jokowi juga membuka Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEXI) XVII 2024 di Kalimantan Timur pada Rabu (5/6/2024).
Penerbangan menuju Provinsi Kalimantan Timur tersebut didampingi oleh Presiden Jokowi, Menteri Negara Pratiko, Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahdalia, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat yang juga turut bertugas. Kepala Otorita IKN Basuki Hadimuljono, Wakil Menteri Pertanian dan Tata Ruang/Wakil Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) yang juga Wakil Kepala Otorita IKN Raja Julie Antony dan Vishuntama Kusubandio.
Selain itu, Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono, Sekretaris Militer Presiden Mayjen TNI Rudy Saladin, Komandan Pasampres Mayjen TNI Achiruddin dan Plt. Sekretariat Presiden M. Deputi Bidang Protokol, Pers dan Media oleh Yusuf Parmana.
“Saya baru saja meletakkan batu pertama SD, SMP, dan SMA Al Azhar Samarecon di ibu kota nusantara kita. Karena apa jadinya warga nusantara, warga ICN, semuanya pasti membutuhkan pendidikan baik. di SD, SMP, SMA, dan Perguruan Tinggi, kata Jokowi.
Jokowi memuji universitas tersebut sebagai universitas pertama yang dibangun di IKN.
“Yang kemudian akan mengambil program doktor internasional yang bekerjasama dengan Perancis, Slovakia dan perguruan tinggi lainnya. Sehingga SDM yang kita miliki sangat berkualitas. Karena sekarang terjadi persaingan antar negara, ada persaingan antar SDM dari negara lain.” negara ini sangat ketat,” kata Jokowi.
Dalam kesempatan tersebut, Jokowi mengungkapkan, sektor IKN baru-baru ini mendapat pujian dari pemilik Emaar Properties Uni Emirat Arab.
Menurut Jokowi, pemilik Emaar Properties saat itu memuji IKN sebagai tempat terindah dibandingkan tempat lain yang pernah ia kunjungi untuk berinvestasi.
Properti Emaar yang dibicarakan Jokowi adalah milik Founder dan Managing Director Mohamed Ali Rashid Alabbar dan Managing Director Ahmed Thani Rashid Almatroshi yang sebelumnya sempat mengunjungi IKN pada 26 Mei 2024.
“Jadi, pemilik Emaar (Emaar Properties) itu dari Dubai, Uni Emirat Arab. Kami bawa ke Nusa Dua, Mandalika, ke Labuan Bajo. (Kemudian) dia bawa kembali ke nusantara dan dia datang ke Jakarta. Untuk bertemu saya,” kata Jokowi. Hal itu disampaikannya saat berbicara pada peresmian Astra Bees Center dan Kebun Raya Nusantara di Kalimantan, kawasan IKN.
“Apa yang dia sampaikan kepada saya? ‘Presiden Jokowi, tidak ada tempat yang lebih baik atau lebih baik. Saya sudah berinvestasi di banyak negara, ini tempat terbaik’,” imbuhnya menirukan pembicara saat itu.
Namun, Jokowi langsung menjawab tak butuh pujian atas keindahan IKN di Kaltim.
Sebaliknya, keamanan investasi diberikan untuk mendorong pembangunan daerah.
“Saya bilang, ‘Saya tidak suka pujian, saya ingin investasi (keamanan), Pak.’ (Jadi) saya bilang, “Dia langsung berkomitmen (investasinya), tapi saya tidak sebutkan angkanya karena dia belum tanda tangan,” kata Jokowi.
“Saya nggak mau ngomong soalnya, soalnya saya belum tanda tangan. Besar banget. Besar banget. Insya Allah bulan Juli nanti kita tandatangani di Abu Dhabi atau Dubai,” jelasnya.
Saat itu, Kepala Negara menegaskan, dirinya sedang memberitakan cerita investasi tersebut, untuk memberikan gambaran kepada investor dalam negeri mengenai potensi kenaikan harga tanah di kawasan IKN.
Harga tanah di IKN menurutnya bisa kembali berubah jika ada kesepakatan investasi dengan perusahaan asal Uni Emirat Arab.
Sebab saat ini harga tanah di IKN berkisar Rp400 ribu hingga Rp800 ribu per meter.
Saat ini harga tanah di Balikpapan, tak jauh dari IKN, sudah mencapai Rp 15 juta per meter.
Jokowi membandingkannya dengan harga tanah di Jakarta yang sebesar Rp 200 juta per meter.
“Tapi saya kasih tahu harganya sekarang, besok bisa berubah. Tergantung apa yang dilakukan pimpinan. Kalau banyak yang minta, otomatis kalau permintaannya banyak, otomatis harganya naik,” ujarnya. Stres
Sekadar informasi, banyak juga pengusaha yang hadir dalam pembukaan Astra Bees Center dan Kebun Raya Nusantara di Kalimantan Timur, kawasan IKN.
Diantaranya adalah taipan properti dan pemilik Agung Sedayu Group, Sugianto Kusuma (Aguan) dan Anindya Bakri.
Mantan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto juga hadir. Menyusul pengunduran diri Kepala Badan Kewenangan IKN
Banyak spekulasi bermunculan menyusul mundurnya Bambang Susantono dan Dhoni Rahajo dari jabatan Kepala dan Wakil Kepala Otoritas Ibu Kota Kepulauan (IKN).
Pengamat politik Ujang Komaruddin menilai mundurnya Bambang dan Dhoni merugikan pemerintahan Jokowi-Maruf Amin dalam hal pembangunan ibu kota baru.
Menurutnya, ada indikasi pembangunan IKN di Kaltim akan sulit diselesaikan.
“Secara politik, pemerintahan Jokowi-Maruf Amin dirugikan dengan pengunduran diri tersebut. Karena IKN dinilai sulit berkembang, sulit dilaksanakan, dan sulit dilaksanakan,” kata Ujang saat dikonfirmasi Kompas.com, Selasa (4/6/2021). 2024). ).
“Kenapa susah sekali? Doke dan Sean mengundurkan diri. Tentu saja, menurut saya, pengunduran diri itu bagian dari masalah politik. Kita tidak tahu apakah mereka mengundurkan diri atas kemauan sendiri, atau karena tekanan untuk mundur.” dia berkata
Sementara dari sisi dampak, mundurnya Bambang Susantono dan Dhony Rahajoe selaku Ketua dan Wakil Ketua Badan IKN memberikan dampak yang besar.
Sebab, hal itu akan berkaitan dengan kepercayaan investor. Bisa jadi di kemudian hari investor tidak yakin untuk menanamkan modalnya di IKN.
“Itu yang jadi masalah. Pembangunan ICN itu kan ada uangnya, uangnya dari investor. Kalau ada masalah politik ada yang mundur, tentu berdampak pada investor yang tidak mau masuk. Dampaknya besar,” jelasnya.
Meski demikian, Ujang menilai mundurnya kedua pimpinan otoritas IKN tersebut tidak memberikan dampak signifikan terhadap pemerintahan Presiden dan Wakil Presiden terpilih mendatang, yakni Prabowo Subianto-Jibran Rakabuming Raka.
“Karena masih pemerintahan Jokowi, paling tidak nanti kalau Pak Prabowo dilantik, tentu kita lihat ke depan bagaimana kebijakan Prabowo terkait IKN,” kata Ujang.
“Kalau terus atau biasa saja yang saya maksud biasa saja, kalau pembiayaannya tidak terjangkau, maka Prabowo juga akan realistis,” ujarnya. Ketua Otoritas Ibu Kota Kepulauan (IKN) Bambang Susanto dan Wakil Ketua Otoritas IKN Dhoni Rahajo telah mengundurkan diri dari jabatannya. Presiden Joko Widodo juga telah menerima surat pengunduran diri yang kedua dan menandatangani surat pengunduran diri tersebut sesuai perintah Presiden. Saat ini, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menjabat sebagai Plt Kepala Badan IKN untuk mengisi kekosongan tersebut. Tribune News/Srihandriatmo Malau/Akbar Parmana (TribuneNews/Akbar Parmana)
Sementara itu, Pengamat Kebijakan Publik Universitas Trishakti Trubus Rahadiansyah menduga keduanya mundur karena sebagian besar pembiayaan pembangunan IKN masih menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), serta target yang kurang realistis.
Selain itu, ada juga permasalahan infrastruktur, dananya saat ini menggunakan APBN dan belum ada investor yang masuk sehingga target yang ditetapkan selama ini jauh dari harapan dan tidak realistis, kata Trubus dalam Sapa Indonesia Malam. Tayang di Compass TV, Selasa (4/6/2024).
Persoalan lain yang menyebabkan mundurnya Bambang dan Dhoni adalah sulitnya mendapatkan persetujuan pembangunan IKN.
“Soal pembebasan lahan, ini juga prinsip, karena ada kendala dalam pembebasan lahan, makanya Bambang Susantono sangat mementingkan untuk melakukan ini (pembangunan IKN),” tambah Trubus. (*)