Laporan reporter Tribunnews.com Abdi Ryanda Shakti
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Polri menyatakan telah menangkap ribuan orang yang diduga melakukan perjudian online sejak Januari 2024 hingga saat ini.
“Pada tahun 2024 hingga bulan ini, Polri telah berhasil menangkap 1.158 tersangka,” kata Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko, kepada pers, Kamis (25/4/2024).
Ribuan tersangka ditangkap akibat terungkapnya 792 operasi perjudian online oleh polisi dan aparat.
Sedangkan pada tahun 2023 Polri akan mengungkap 1.196 kasus perjudian online dengan total tersangka hampir dua ribu orang.
“Tahun 2023 ada 1.196 kasus. Jumlah tersangkanya, tahun 2023 ada 1.987 tersangka,” ujarnya. Jokowi membentuk satuan tugas khusus
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumpulkan para pemimpin lainnya untuk membahas pemberantasan perjudian online, di Istana Kepresidenan, Kamis (18/4/2024). Tahun lalu, Jokowi sempat nyaris memberantas perjudian online.
Turut hadir dalam pertemuan kali ini antara lain Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi, Ketua OJK Mahendra Siregar, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Jaksa Agung St Burhanuddin, Menteri Koperasi, Hukum dan Keamanan, Hadi Tjhajanto, Sekretaris Kabinet. . Pramono Anung, Menteri Negara Pratikno.
Menteri Komunikasi dan Media Budi Arie Setiadi mengatakan dalam pertemuan tersebut disepakati akan ada satuan tugas pemberantasan perjudian online.
Keputusan minggu ini adalah memutuskan langkah-langkah pembentukan gugus tugas terpadu penghapusan perjudian online, ujarnya.
Budi mengatakan pejabat tersebut akan mencakup banyak kementerian dan lembaga. Harapannya, dengan keterlibatan seluruh industri, pemberantasan perjudian online dapat berhasil tercapai.
“Ini nanti dari kementerian dan lembaga, dari semuanya. Holistik,” ujarnya.
Lembaga penindakan perjudian online pada akhirnya akan mencakup Polri, Kejaksaan Agung, Kominfo, OJK, dan PPATK.
Budi Arie mengatakan, gugus tugas ini dibentuk karena banyaknya keluhan terhadap kebangkitan perjudian online di Indonesia. Orang yang terjerumus dalam perjudian online biasanya adalah kaum muda.
“Pak Presiden jelaskan di awal bahwa ada keluhan dari masyarakat, dan dari pemain kecil lainnya. Karena tadi katanya masih banyak yang tersisa, harus dihilangkan,” ujarnya.