Sanksi Barat Mandul, Rusia Ekspor Gas ke Eropa Lewat Jalur Ukraina 42 Juta Kubik Per Hari

TRIBUNNEWS.COM – Sanksi yang dijatuhkan Barat karena tidak menggunakan kekuatan Rusia tidak lagi efektif.

Jaminannya adalah Rusia akan terus memasok gas ke negara-negara Eropa.

Menariknya, ekspor gas ke Ukraina sedang berlangsung.

Kantor berita TASS melaporkan ekspor gas Rusia ke Eropa melalui Ukraina mencapai 42,4 juta meter kubik per hari.

Gas tersebut diambil dari kilang di Sudzha di wilayah Kursk Rusia.

“Gazprom akan memasok gas Rusia untuk transit di wilayah Ukraina dalam volume yang dikonfirmasi oleh pihak Ukraina melalui fasilitas gas Sudzha sebesar 42,4 juta meter kubik pada tanggal 22 Juni sesuai permintaan kilang minyak Sokhranovka,” kata seorang pejabat Gazprom kepada wartawan pada hari Selasa. 23/6/2024).

Dijelaskan bahwa jalur melalui Ukraina merupakan satu-satunya cara untuk memasok gas Rusia ke negara-negara Eropa Barat dan Tengah. Penembakan di Sungai Nord kini telah berhenti.

Mulai Mei 2022, ketika GTSOU mengumumkan penangguhan transit ke Eropa melalui stasiun Sokhranovka karena force majeure – dikatakan bahwa perusahaan tidak dapat mengoperasikan stasiun kompresor Novopskov di Republik Rakyat Lugansk, pasokan gas Rusia di Ukraina akan berkurang. . . Namun, perusahaan gas Rusia tidak melihat alasan untuk berhenti melakukan produksi seperti sebelumnya.

Pada musim gugur tahun 2022, Naftogaz dari Ukraina mengajukan petisi ke Mahkamah Internasional atas nama Gazprom atas dugaan mengenakan biaya yang berlebihan untuk layanan transportasi di wilayah Ukraina.

Alexei Miller, CEO Gazprom, mengatakan bahwa arbitrase tersebut tidak adil dan partisipasi perusahaan Rusia dalam proses tersebut tidak ada gunanya.

Pada saat yang sama, Rusia dapat menjatuhkan sanksi kepada Naftogaz jika perusahaan Ukraina tersebut terus melakukan penipuan, yang tidak dapat dikaitkan dengan Naftogaz di masa depan.

Sebelumnya, kantor berita Pravda juga memberitakan bahwa beberapa negara Eropa terus mengimpor minyak dari Rusia.

Negara-negara berkembang seperti Jerman dan Italia mendapatkan minyak dari kapal-kapal Turki. Tampaknya Türkiye mengimpor kapal-kapal ini dari Rusia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *