TRIBUNNEWS.COM – Pakar ekspresi Caezarro Rey Abishur menduga Sandra Dewi kewalahan usai menutupi wajahnya saat dikerumuni media.
Monica Nicholle Sandra Dewi Gunawan Basri alias Sandra Dewi kembali diperiksa Kejaksaan Agung (Kejagung) pada Rabu (15/5/2024).
Sandra Dewi bersaksi di hadapan Kejaksaan Agung terkait kasus dugaan korupsi sistem tata niaga komoditas timah di wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT Timah yang menyeret nama suaminya Harvey Moeis.
Diketahui Sandra Dewi menjawab sekitar 40 pertanyaan selama ujian.
Pantas saja Sandra Dewi tiba-tiba jadi kurang cerewet usai ujian.
Bahkan saat diwawancarai awak media, Sandra Duwe berkali-kali menutup wajahnya dengan tangan.
Langkah Sandra Dewi pun langsung dikomentari pakar ekspresi Caezarro Rey Abishur.
Caezarro Rey Abishur mengatakan, sikap Sandra Dewi merupakan bentuk perlindungan diri sang aktris.
“Saat kita terancam, respon tubuh kita adalah melindungi, menjaga, jadi seperti menutup dan mematikan,” kata Caezarro Rey Abishur, dikutip dari YouTube Intensive Investigations, Jumat (17 Mei 2024).
Sandra Dewi pun tampak kewalahan menjadi sorotan.
‘Semua orang sepertinya menyentuhnya sepanjang waktu, dan ya, itu mungkin cara dia kewalahan dengan situasinya.’
“Yang pasti, sebagai publik figur, dia tidak bisa bilang, ‘Oh, jangan wawancarai saya’, itu tidak mungkin, tapi dia bisa menunjukkannya dengan gestur,” jelasnya. Sandra Duwe menderita trauma
Diberitakan sebelumnya, Sandra Dewi mengalami trauma usai kasus Harvey Moeis viral.
Hal itu disampaikan langsung dari kuasa hukum Sandra Dewi dan Harvey Moeis, Harris Arthur Hedar.
“Tentu saja, menurut saya siapa pun yang pernah mengalami hal seperti ini pasti mengalami trauma,” kata Harris.
Seiring berjalannya waktu, kondisi bintang film Seventh Heaven itu berangsur membaik.
“(Paranormal) Dona Sandra baik-baik saja, alhamdulillah,” imbuhnya.
Kuasa hukum juga membahas perkembangan kasus korupsi yang melibatkan Harvey Moeis saat itu. Hal itu disampaikan Pakar Ekspresi Sandra Dewi saat diperiksa Kejaksaan Agung. (Tangkapan layar YouTube dari Investigasi Dekat)
“Hal ini masih terus berjalan dan kami selalu menekankan bahwa kami selalu mengedepankan asas praduga tak bersalah dalam melakukan tindak pidana.”
“Masih mencurigakan, masih mencurigakan lho, terlibat atau tidak, tunggu sampai buktinya keluar di pengadilan.”
“Kalau kita mencemarkan nama baik seseorang, mengintimidasi seseorang, tapi tidak ke pengadilan, apakah itu kejahatan,” jelasnya.
Di akhir kesaksiannya, Haris Arthur Khedar pun membeberkan status Harvey Moise yang ditahan Kejaksaan Agung terkait kasus yang merugikan negara sebesar Rp 271 miliar tersebut.
Dia mengatakan kliennya sekarang baik-baik saja, meski sebelumnya dia mendapat kejutan.
“(Harvey dalam kondisi baik), tapi masih shock. Pak Harvey hanya orang yang pendiam,” tutupnya.
(Tribunnews.com/Gabriella)