Sandra Dewi Saksi Korupsi Timah, Bongkar Asal Tas Mewah Hingga Terungkapnya Kepemilikan Jet Pribadi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Artis sekaligus istri terdakwa kasus korupsi PT Timah, Harvey Moise, Sandra Dewey, dihadirkan sebagai saksi dalam sidang kasus korupsi di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat, Kamis (10/10). . ). /10/2024).

Sandra Devi tiba di Pengadilan Tipikor atau Pengadilan Negeri Jakarta Pusat sekitar pukul 10.50 WIB, Kamis (10/10/2024) bersama dua orang saksi, seorang asisten pribadi dan saudara perempuannya.

Mengenakan blazer hitam, Sandra Dewey terlihat didampingi tim kuasa hukum dan dua orang kaya raya membubarkan grup media yang menunggu istri Harvey Moyes.

Sandra Day menjawab lantang pertanyaan hakim mengenai kapan persidangan dimulai, yang menanyakan kesehatan dan biodata pribadinya sebagai syarat kesaksiannya.

“Saya baik-baik saja, Yang Mulia,” kata Sandra Davie. Temukan asal usul tas mewah

Sandra Dewey membantah 88 tas mewah atau bermerek yang disita penyidik ​​Kejaksaan Agung (Kejagung) merupakan hasil Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) dari kasus korupsi timah suaminya Harvey Moise.

Sandra mengaku saat menjadi saksi dalam persidangan korupsi bersama terdakwa Harvey Moi, CEO PT Rafined Bangka Tin (RBT) dan Direktur Pengembangan Bisnis PT RBT Reza Andriansia.

Pertama, Ketua Hakim Eko Arianto berupaya menguatkan dakwaan Harvey Moise yang diajukan jaksa Sandra Davis terkait adanya unsur TPPU dalam kasus korupsi timah.

Dalam surat dakwaan juga disebutkan penyidik ​​menyita 88 dompet mewah milik Sandra Davey hasil TPPU yang juga dikaitkan dengan Harvey Moise.

Lalu tuduhan suami soal TPPU, kenapa tas branded banyak sekali? tanya hakim.

“Saya bisa menjelaskannya, Yang Mulia,” jawab Sandra.

Sandra menjelaskan, tas mewah tersebut sudah ia terima sejak tahun 2014.

Sumber tas branded dari toko tas ternama di Indonesia.

“Pada tahun 2014, ada lebih dari 23 toko tas branded di Indonesia yang menjadikan saya tas,” jelas Sandra.

Setelah itu, Sandra mengaku mempromosikan tas branded di media sosial.

Ia mengatakan, Sandra sudah menggeluti bisnis endorsement ini selama 10 tahun.

“Saat beliau memberi saya tas, saya bagikan ke media sosial yang followernya 24,2 juta. Saya sudah 10 tahun melakukan ini, ratusan tas, Yang Mulia,” kata Sandra Devi.

Hakim Eko kemudian mencoba memastikan jumlah tas bermerek yang disita penyidik ​​dan disebutkan dalam dakwaan, yakni 88 buah.

Sandra pun membenarkan jumlah tas tersebut.

“Tas 88 itu benar, tapi yang satunya sudah tidak terpakai, saya jual. Jadi saya dapat tas ini, kalau sudah dipakai saya foto, lalu saya masukkan. Jadi saya punya banyak saksi bahwa tas ini ( hasil kesepakatan dan tidak pernah. “Istri saya membelinya karena istri saya mengetahui bahwa saya telah menerima tas ini sejak tahun 2014,” pungkas Sandra membeberkan kepemilikan jet pribadi tersebut.

Soal maraknya rumor kepemilikan jet pribadi, Sandra Devi mengatakan hal itu hanya sebatas rumor belaka.

Menurut Sandra Dewey, penyidik ​​hanya menyita mobil Mini Cooper dan Rolls Royce.

“Sekarang disita (mobil Mini Cooper dan Rolls Royce)?” Hakim Eco bertanya.

“Iya” jawab Sandra.

“Mini Cooper dan Rolls Royce?” Hakim Eco bertanya lagi.

“Yah, benar sekali,” kata Sandra Davey.

– Jadi apa? teriak hakim.

“Saya tidak ingat, Yang Mulia,” jawab Sandra Davie.

“Apakah ada pesawat juga?” Hakim Eco bertanya.

“Itu hanya rumor belaka,” kata Sandra Davy.

Harvey Moyes diketahui didakwa dalam kasus ini atas tindakannya mengkoordinasikan uang keamanan untuk penambangan timah ilegal.

Perbuatannya dijerat Pasal 2 ayat (1) dan Pasal 3 UU Pemberantasan Tipikor, Pasal 18, Pasal 55 ayat (1) ayat (1) KUHP karena dugaan korupsi.

Selain itu, ia juga dijerat dengan pasal Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) terkait penyembunyian hasil korupsi, yaitu Pasal 3 dan Pasal 4 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan. Tindak pidana pencucian uang berdasarkan Pasal 55 Ayat 1 Ayat 1 KUHP.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *