Laporan reporter Tribunnews.com Dennis Destriyawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Menteri Pariwisata dan Perekonomian Sandiaga Uno mengatakan penggabungan PT Angkasa Pura I (Persero) atau AP I dan PT Angkasa Pura II (Persero) atau AP II diperlukan untuk meningkatkan pelayanan penumpang. .
PT Angkasa Pura Indonesia atau InJourney Airports resmi lahir setelah merger. Gabungan kedua perusahaan ini akan menjadikan Indonesia sebagai operator maskapai penerbangan terbesar kelima di dunia.
“Mudah-mudahan dengan kekuatan kerja sama dan merger yang telah melahirkan raksasa-raksasa di industri penerbangan internasional, kita bisa memberikan pelayanan yang lebih baik kepada pelanggan,” kata Sandiaga di Jakarta, Minggu (10/9/2024).
Selain itu, kata Sandiaga, merger tersebut diharapkan dapat meningkatkan standar kualitas layanan serta aspek kualitas dan stabilitas.
“Kami berharap dapat meningkatkan aksesibilitas destinasi wisata dan pusat ekonomi kreatif,” kata Sandiaga.
Sandiaga mengatakan pelayanan di bandara perlu ditingkatkan. Sebab bandara merupakan kenangan pertama bagi wisatawan mancanegara yang melihat Indonesia.
“Kalau bandaranya bagus, pengalaman wisatanya unik dan menarik,” kata Sandiaga.
Sebelumnya AP I dan AP II resmi bergabung menjadi PT Angkasa Pura Indonesia. Pembukaan merger dihadiri oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohr dan Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi.
Kata Budi, merger kedua perusahaan ini diharapkan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi di sektor penerbangan.
“Menyingkirkan dua perusahaan besar yang berada dalam zona nyaman itu tidak mudah. Dengan menggabungkan kedua hal tersebut, Insya Allah akan membawa kemakmuran dan persaingan bagi maskapai lain,” kata Budi saat membuka PT Angkasa Pura Indonesia di Jakarta, Senin .
Saat itu, CEO InJourney Dony Oskaria mengatakan merger kedua perusahaan tersebut akan menjadikan Indonesia sebagai operator maskapai penerbangan terbesar kelima di dunia. Proses merger ini telah berlangsung selama 9 bulan lebih tanpa mengganggu operasional kedua perusahaan.
Alhamdulillah pekerjaan ini sudah selesai, termasuk penyelesaian regulasi 6-9 untuk memenuhi regulasi yang berlaku saat ini. Hari ini kita bisa menunjukkan bahwa kita adalah operator maskapai penerbangan terbesar ke-5 di dunia, kata Dony.