Laporan Reporter Tribunnews.com, Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mengungkapkan nilai perputaran ekonomi dari menjadi tuan rumah World Water Forum (WWF) pada tahun 2024 diperkirakan mencapai Rp 1,5 triliun.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan terobosan ekonomi ini tentunya akan menguntungkan Provinsi Bali selaku tuan rumah acara tersebut.
“Diperkirakan 50 ribu wisatawan akan datang ke Bali untuk menghadiri World Water Forum ke-10 yang terdiri dari delegasi dan mitranya. Hal ini akan memberikan eksposur bagi destinasi khususnya Bali dan pariwisata Indonesia secara lebih luas,” kata Pariwisata. dan Menteri Ekonomi Kreatif Sandiaga dalam keterangannya, Selasa (21/5/2024).
Saat acara ini pertama kali digelar yakni pada 19 Mei 2024, jumlah delegasi yang hadir mencapai 20.000 orang, ditambah total rombongan dan pendampingnya kemungkinan mencapai 50.000 wisatawan.
Wisatawan yang hadir pada acara World Water Forum ke-10 ini terdiri dari 170 negara, termasuk Indonesia.
Sandiaga mengungkapkan besaran belanja per delegasi terkait acara serupa diperkirakan sekitar Rp30 juta.
Oleh karena itu, biaya langsung yang diperkirakan akan mencapai lebih dari setengah triliun rupiah atau Rp 500 miliar bagi perekonomian Bali dan Indonesia dengan adanya Forum Air Dunia ini.
Namun jika dihitung ke depan, bukan tidak mungkin total perputaran ekonomi akan mencapai Rp 1,5 triliun mengingat delegasi tidak bisa datang sendiri, bahkan ada perputaran ekonomi yang tidak hanya dilihat dari biaya yang dikeluarkan delegasi. . kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga.
Dijelaskannya, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif sedang melakukan survei terhadap pemangku kepentingan, pengunjung, dan delegasi untuk menghitung dampak perayaan World Water Forum pada tahun 2024.
“Dan kita baru saja meresmikan World Water Forum pada Fair and Expo yang dilaksanakan pada 20-25 Mei 2024 di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC) dan melibatkan banyak UMKM yang terlibat,” kata Menparekraf. Ekonomi.
“Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif berkomitmen menyelenggarakan MICE yang berkelanjutan. Oleh karena itu, perhatian tidak hanya tertuju pada aspek ekonomi saja, namun juga aspek sosial dan lingkungan,” tutupnya.