TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno berkesempatan mengunjungi kedua Aneuk Muda Aceh Unggul Besar (AMANAH) yang sedang menghadiri Festival Busana Muslim (Muffest) 2024 di Istora Senayan, Jakarta.
Sandiaga bahkan memborong sederet karya anak muda Aceh bantuan Amanah untuk dipamerkan di sebuah acara fesyen muslim.
Ia pun mengaku terkesan dengan karya desainer Amana yang memperkenalkan budaya asli Aceh kepada masyarakat umum.
“Saya senang dengan peningkatan kualitas produk. Saya juga rutin menganalisis ekosistem pariwisata dan ekonomi kreatif di Aceh. “Program Amanah ini dapat mengangkat spesifikasi dan kualitas produknya yang benar-benar mengikuti standar dan tren fesyen terkini,” kata Sandiaga usai mengunjungi Amanah di Istora Senayan, Sabtu (10/8/2024).
Sandhyaga memuji karya desainer Amana yang memadukan warna-warna yang kini populer di kalangan anak muda.
Ia juga berharap ke depan, Amanah dapat menjadi brand kolektif yang mampu mengangkat generasi muda Aceh, khususnya yang bergerak di bidang ekonomi kreatif dan kewirausahaan.
“Dengan begitu, penetrasi pasar nasional bisa dipermudah. Jelas hal ini perlu dijajaki dan kami di Kemenparekraf melihat peluang kerja sama, kata Sandiaga.
Apalagi, Pekan Olahraga Nasional (PON) ke depannya akan digelar di Aceh.
Sandiaga berharap Amanah bisa menjadi garda terdepan dalam menyiapkan oleh-oleh khas Aceh.
“Jangan sampai saat atlet, manajer, dan fans datang, mereka kehabisan oleh-oleh untuk dibawa pulang. “Nah, Amanah akan menjadi mesin penggerak ekonomi kreatif,” kata Sandiaga.
Usai mengulas kedua Amanas tersebut, Sandhyaga pun menyaksikan presentasi fashion show desainer Amana di Muffest 2024.
Desainer Amanah Yayang Revia yang turut menampilkan karyanya dalam peragaan busana tersebut berharap fesyen muslim di Indonesia bisa semakin maju.
“Saya juga mengucapkan terima kasih kepada Pak Sandi yang telah hadir dan menyaksikan pawai tersebut. “Kami berharap dengan dukungan ini kita bisa maju di bidang fesyen,” ujarnya.
Amana sendiri bertemakan Masa Pemerintahan Sultan, Kisah Besar Aceh yang terinspirasi dari masa kejayaan Kesultanan Aceh pimpinan Sultan Iskandar Muda yang menjadi era paling berpengaruh dan disegani dalam sejarah.
Kekayaan budaya Aceh yang menawan dan anggun terlihat pada koleksi busananya.
Amanah juga telah merekrut beberapa desainer terpilih yaitu Amira Vanisa, Kut Junisha, Muchlisin, Nabila Fatin Janata, Najwa Anjani, Tasia Aurelia, Asmayanti, Azahra Fadillah, Khairatul Masihura, Yayang Revia, Zikra Ulfa dan Khairul Fajri dari Yaha. Desainer Warga Kamar Mode Indonesia.
Perancang mencerminkan perjalanan waktu dengan karyanya, yang digambarkan dalam tiga kata: militer, perdagangan, dan budaya.
Ketiga elemen ini bersatu dalam sebuah koleksi yang menarik.
Setiap koleksinya didesain secara detail untuk mencerminkan keindahan dan kemegahan era kekaisaran.
Karya-karyanya dibuat dengan bahan sastra Aceh seperti sulaman, tenun, dan batik.
Kombinasi bahan-bahan ini menciptakan koleksi yang memadukan gaya tradisional dengan gaya kontemporer yang elegan.
Berbagai elemen seperti sulaman emas, sulaman tangan, dan manik-manik ditonjolkan dalam desainnya untuk mencerminkan kemewahan dan kekayaan budaya Aceh.
Sedangkan palet warna koleksi ini terdiri dari emas, coklat, hijau zamrud, biru safir, dan hitam. Warna-warna ini mencerminkan kemegahan istana dan kekayaan alam Ache.
Dengan siluet ramping dan potongan cerdas, sang desainer ingin memastikan bahwa setiap karya yang ia ciptakan lebih dari sekadar cantik. Suku cadang juga telah dirancang agar lebih nyaman dan fungsional.
Pada ajang Muffest 2024, karya fesyen “Pemerintahan Sultan: Sejarah Hebat Aceh” akan dibawakan oleh empat model terpilih yang mengikuti seleksi model-model terbaik di Aceh “Amanah Youth Top Models”.
Keempat model tersebut adalah Ibnu Nusyi, Syafira Mustaqilla, Deo Saad dan Syarifah Raihan.