Sampai Kapan Puasa Syawal 1445 Hijriah? Haruskah Berurutan? Simak Niat dan Ketentuannya

TRIBUNNEVS.COM – Kapan Puasa Syawal 1445 Hijriah/2024? Apa? apakah itu dilakukan secara berurutan?

Diketahui umat Islam memasuki bulan Siyewal pada tahun 1445 Masehi.

Di bulan Siyawal, umat Islam dianjurkan untuk menjalankan puasa sunah Siyawal.

Puasa Sunnah ini biasanya dilakukan selama 6 hari pada bulan Siyawal, baik berturut-turut maupun tidak.

Pentingnya puasa Siawal terdapat dalam sebuah kisah yang diriwayatkan oleh Muslim, yang berasal dari Abu Ayyub Al Anshori yang pernah mendengar sabda Nabi Muhammad SAW.

“Barangsiapa berpuasa Ramadhan, maka ia berpuasa enam hari di bulan Siyawal, kemudian berpuasa setahun penuh.” (HR Muslim).

Hadits yang menjadi dalil pokok pelaksanaan puasa sunnah di Siyawal dapat dilihat dari Abu Aiyub Al Anshori. Menurut sejarah, puasa Siawal Sunnah dilakukan selama 6 hari.

Mengingat Kementerian Indonesia, menurut penjelasan Syekh Muhammad Nawawi Al-Bantani dalam buku Nihayatuz Zain, puasa Siyawal dimulai pada tanggal 2 Siyawal.

Hal ini sesuai dengan hadis yang menyatakan bahwa puasa sunnah Siyawal dianjurkan tepat enam hari setelah Hari Raya Idul Fitri.

Artinya, puasa Sjaval dimulai pada tanggal 2 Sjaval tahun 1445 Masehi.

Jika kita mengkonversi tanggal 2 Siyawal 1445H ke kalender Era Baru, maka puasa Siyawal akan dimulai pada hari Kamis, 11 April 2024.

Eksekusi utama dilakukan terus menerus selama 6 hari, dimulai pada tanggal 2-7.

Namun Syekh Ibnu Hajar al-Haitami dalam Tuhfatul Muhtaj fi Siarhil Minhaj berpendapat, puasa siawal bisa dilakukan secara terpisah, tidak harus berturut-turut, dengan memilih enam hari yang pas dan sesuai di bulan siawal, mengutip baznas.go.id.

Oleh karena itu, diperbolehkannya puasa Siyawal, misalnya setiap hari Senin dan Kamis, setelah tanggal 13, 14, 15 dan seterusnya selama masih dalam bulan Siyawal.

Jika seseorang niat puasa senin sampai kamis atau puasa aiiamul bidl (tanggal 13, 14, 15 setiap bulan Hijriah), tetap diutamakan puasa siawal karena maksud perintah puasa ravatib adalah untuk melaksanakan puasa itu sendiri. tanpa memedulikan. tentang niat puasa.

Bisakah puasa Syawal digabung dengan puasa Senin Kamis?

Mengenai puasa senin kamis, disebutkan dalam beberapa hadis bahwa puasa ini merupakan puasa sunnah yang dinantikan Rasulullah SAW. Dia melakukannya dengan serius.

Dari Aisiah RA, dikatakan:

“Nabi SAW sangat semangat dan rajin berpuasa pada hari Senin dan Kamis.” (HR Tirmidzi, An-Nasa’i, Ibnu Majah, Imam Ahmad)

Jadi, dalam penerapannya, puasa enam hari di bulan Sjavala bisa bertepatan dengan hari Senin dan Kamis, mengutip kemenag.go.id.

Dalam keadaan demikian, bolehkah berpuasa pada hari Siyawal dan juga berniat berpuasa pada hari Senin atau Kamis?

Menurut para ulama, menggabungkan niat puasa Syawal dengan niat puasa Senin atau Kamis boleh dan sah.

Hal ini dikarenakan puasa pada hari Siewal dan puasa pada hari Senin atau Kamis mempunyai kesamaan jenis dan cara ibadahnya, yaitu keduanya berupa puasa sunnah.

Jadi keduanya bisa terhubung dan dijalankan secara bersamaan.

Syekh Abu Bakar Siatha dalam Kitab I’anatut Talibin mengatakan, seseorang yang berniat menggabungkan dua puasa sunnah, maka dia mendapatkan keduanya. Beliau mengibaratkan hal ini seperti bersedekah kepada keluarga demi sedekah dan silaturahmi.

“Ketahuilah bahwa terkadang ada dua alasan untuk berpuasa, seperti puasa Arafah atau Asyura pada hari Senin atau Kamis, atau Senin atau Kamis bertepatan dengan puasa enam hari siyawala.” Dalam hal ini, puasa sangat dianjurkan. Dengan menjaga kedua alasan tersebut, jika seseorang berniat melakukan kedua-duanya, maka dia mendapat kedua-duanya,” jelasnya. Niat untuk berpuasa

Berikut bacaan niat Puasa Sunnah Siyawal dan Puasa Sunnah Senin Kamis atau gabungan keduanya.

Membaca niat berarti membaca niat puasa Syawal bersamaan dengan hari Senin dan Kamis secara terpisah.

Niat Puasa Sjaval

Nama saya Shauma Ghadin ‘Ansittatin Min Siavaali Sunatan Lillaahi Ta’aalaa.

Artinya: “Saya niat puasa sunnah 6 hari bulan Siawal karena Allah Ta’ala.”

Niat berpuasa di hari Senin

Saya menyebutnya sauma iaumal itsnaini sunatan lillahi ta’ala. Saya niat berpuasa pada hari senin sunah karena Allah SWT.

Artinya : “Saya niat puasa pada hari senin sunah, sunnah karena Allah Ta’ala.”

Niat Kamis Prapaskah

Aku memanggilmu sauma iaumal khomiisi sunatan lillahi ta’ala.

Artinya: “Saya niat puasa sunah pada hari kamis, sunnah karena Allah Ta’ala.”

(Tribunevs.com/Garudea Prabavati)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *