Laporan reporter Tribunnews.com Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Penggunaan produk pribadi dan perawatan kulit secara masif kini menimbulkan permasalahan sampah.
Limbah kemasan perawatan kulit telah meroket.
Menurut penelitian yang ada, seseorang setidaknya memiliki 12 produk perawatan pribadi untuk perawatan rambut dan kaki.
Cara menjaga lingkungan saat menggunakan produk perawatan pribadi:
1. Klasifikasikan sampah
Memilah sampah produk perawatan pribadi sebelum membuangnya ke tempat sampah adalah langkah kecil, namun membawa perbedaan besar.
Dengan pemilahan, hal ini menyederhanakan proses pengelolaan sampah dan memastikan bahwa sampah tersebut didaur ulang dengan benar untuk menciptakan ekonomi sirkular di mana sampah didaur ulang menjadi sumber daya yang bermanfaat.
2. Beralih ke produk tanpa residu
Pilih produk perawatan pribadi yang dapat diisi ulang atau buat produk sehari-hari Anda sendiri seperti sabun dan sampo. Langkah ini tidak hanya bersifat ekologis, tetapi juga ekonomis.
3. Gunakan kembali wadah yang kosong
Gunakan kembali kemasan produk perawatan pribadi bekas. Misalnya, isi botol parfum dengan minyak esensial untuk pengharum ruangan atau gunakan wadah bedak kosong untuk menyimpan aksesoris kecil seperti peniti.
4. Menjual kembali produk yang tidak terpakai
Jangan terlalu cepat membuang produk perawatan diri yang tidak sesuai dengan kulit Anda.
Anda kini dapat menjual kembali barang-barang yang tidak terpakai melalui platform produk bekas.
Pendekatan ini tidak hanya mendorong keberlanjutan, namun juga menangkap nilai tambah dari produk yang tidak terpakai.
5. Tempatkan wadah kosong di tempat sampah daur ulang
Saat ini, semakin banyak produsen personal care yang menawarkan kotak koleksi sebagai solusi pengelolaan kemasan produk kecantikan setelah digunakan.
Pastikan paket benar-benar kosong sebelum memasukkannya ke dalam kotak yang dapat dilipat.
Dengan langkah sederhana ini, kami mendukung proses daur ulang dan daur ulang yang dilakukan oleh penyedia pengelolaan sampah untuk menangani sampah dengan cara yang lebih efisien dan ramah lingkungan.
Juru bicara perusahaan Rumah Atsiri, Devanti Subijantoro, menyoroti pentingnya keberlanjutan sebagai pilar utama bisnis perusahaan sebagai produsen produk perawatan pribadi.
Salah satu inisiatif yang dilaksanakan adalah koperasi sampah rumah tangga “Kosara” yang didedikasikan untuk pengolahan sampah produksi.
“Kami mengintegrasikan prinsip-prinsip keberlanjutan dalam setiap operasional yang selaras dengan Sustainable Development Goals (SDGs),” jelas Devanti dalam acara Beauty Circle 3.0 bersama Chandra Asri dalam acara “Personal Care Dimulai dari Peduli Sampah” di Jakarta Selatan, Kamis (28/11/2019). 2024).
Kolaborasi ini menunjukkan komitmen sejati dalam menciptakan lingkungan asri yang akan menjadi warisan bagi generasi mendatang.
Chandra Asri Krizanti Tarigan, Kepala Komunikasi Korporat, mengamini hal tersebut.
“Kami ingin mengedukasi masyarakat bagaimana cara memanfaatkan produk kecantikan secara maksimal, serta cara membuang sampah kemasan produk yang benar. “Semoga kebiasaan kecil ini menjadi langkah awal untuk membiasakan memilah sampah rumah tangga sehingga agar bisa didaur ulang,” kata Chrysanti.