Laporan reporter Tribunnews.com Danang Triatmojo
TRIBUNNEWS.COM, Jakarta – Anies Baswedan, mantan Menteri ESDM dan kapten kedua timnas pada Pilpres 2024 – Muhaimin Iskandar (AMIN) Sudirman Said mengunjungi markas Relawan Kesehatan Indonesia (Rekan) pada Senin ( Jan) 7, 2024), Pasar Minggu, Infanteri Barat.
Kehadiran Sudirman Said berlangsung dalam rangka silaturahmi dan pertukaran informasi terkait isu-isu di bidang kesehatan di Jakarta, khususnya isu kesehatan dan asuransi.
Agong Nugroha, Presiden Negara Pekan Indonesia, berdiskusi dengan Sudirman Said bagaimana Jakarta akan menjadi kota internasional setelah menjadi Kawasan Khusus Jakarta.
Sebagai kota global, Jakarta sudah seharusnya dikelola dengan cara yang lebih berteknologi untuk menciptakan smart city dan juga mengurangi beban permasalahan yang ada.
Misalnya, masih ada tantangan yang belum terselesaikan di sektor kesehatan di Jakarta, seperti pengembangan intervensi khusus untuk pencegahan dan promosi kesehatan.
“Karena pencegahan dan promosi kesehatan merupakan investasi dalam pengembangan sumber daya manusia Jakarta, maka masyarakat yang sehat dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia kota,” kata Agung.
Agung juga bercerita kepada Sudirman Said, hingga saat ini Jakarta hanya fokus pada layanan pengobatan dan rehabilitasi karena dana yang tersedia tidak cukup untuk menutupi biaya pengobatan dan rehabilitasi. Di satu sisi, upaya preventif dan promosional kurang dilakukan secara serius.
Padahal, pencegahan dan edukasi kepada warga tentang cara menciptakan lingkungan yang sehat dimulai dari tempat tinggalnya, sangat penting untuk mencegah penyakit-penyakit yang ada di hilirnya, jelasnya.
Agong juga mengungkapkan, meski anggaran daerah Jakarta melebihi 81 triliun rupiah, namun Jakarta masih belum mampu mengatasi masalah keterbelakangan yang seharusnya bisa diatasi oleh Jakarta.
Ia mencatat, pada tahun 2022 saja, prevalensi anak stunting di Jakarta masih tinggi yakni 14,8%. Sedangkan pada September hingga Oktober 2023, jumlah anak bermasalah gizi di Jakarta Selatan sebanyak 1.225 anak.
Ia mengatakan, Pemprov DKI Jakarta harus memiliki rencana yang jelas untuk melakukan mitigasi dan mitigasi stunting ke depan, misalnya pencegahan harus dimulai sebelum menikah.
Ibu hamil perlu diajarkan untuk makan makanan yang seimbang, mengonsumsi makanan yang sehat dan bergizi, serta menata lingkungan tempat tinggal masyarakat agar memiliki taraf hidup yang sehat, apalagi Jakarta masih banyak terdapat daerah kumuh.
“DKI Jakarta masih memiliki 445 RW kumuh yang perlu dikelola agar indeks kesehatan warganya bisa meningkat, apalagi saat ini Jakarta targetnya 200 RW kumuh bisa terkelola dengan baik,” kata Agung.
Terkait permasalahan kesehatan di Jakarta, Agung mengatakan Jakarta membutuhkan pemimpin yang memiliki jiwa kepemimpinan kuat yang mampu menyelesaikan permasalahan dengan cepat dan tegas.
Sudirman Said juga diyakini memiliki kemampuan tersebut karena pernah menjabat sebagai Kepala Badan Pemulihan dan Rekonstruksi Aceh (BRR), Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, dan Sekretaris Jenderal PMI.
Hal ini terlihat dari pengalamannya sebagai Kepala Badan Pemulihan dan Rekonstruksi Aceh (BRR), Menteri ESDM, dan Sekjen PMI, ujarnya.