TRIBUNNEWS.COM, MOSKOW – Militer Rusia melancarkan serangan rudal taktis “Iskander-M” ke posisi Divisi Pertahanan Udara Ukraina di Dnepropetrovsk.
Serangan tersebut dikatakan berhasil dan sejumlah aset strategis Ukraina dihancurkan, termasuk baterai antipesawat Patriot buatan AS.
Iskander-M melancarkan serangan rudal terhadap posisi divisi sistem anti-rudal Patriot di dekat desa Pashena Balka, wilayah Dnepropetrovsk. Serangan ini menghancurkan stasiun radar multifungsi AN/MPQ-65, AN/MSQ-104. , “Rudal antipesawat patriot dan personel divisi rudal antipesawat Angkatan Bersenjata Ukraina,” kata saluran TV Kementerian Pertahanan Rusia.
Kementerian Pertahanan Rusia juga merilis video yang menunjukkan drone pengintai menonaktifkan dua sistem anti-rudal Patriot oleh angkatan bersenjata Ukraina.
Dalam video ini, terlihat drone Rusia sedang mengamati kawasan pertanian yang berbatasan dengan hutan, diduga dekat Pashena Balka, barat daya Dnipropetrovsk.
Dalam video tersebut terlihat dua roket “Patriot” meluncurkan rudal antipesawat dan kemudian satu rudal operasional-taktis “Iskander-M”.
Desa Pashena Balka terletak 100 kilometer dari wilayah Zaporizhzhya, yang dikenal sebagai “liar”.
Jarak ini menggarisbawahi banyaknya jangkauan pesawat pengintai Rusia yang mampu melintasi batas-batas konflik untuk mengumpulkan intelijen dan memandu penghancuran sasaran yang teridentifikasi.
Berkat dukungan beberapa sekutu Barat, Ukraina saat ini didukung oleh empat baterai Patriot yang lengkap.
Jerman dengan murah hati menyumbangkan tiga baterai dan dua perangkat tambahan, sementara AS menyumbangkan satu baterai dan dua perangkat tambahan.
Belanda, Rumania, dan Amerika Serikat juga maju, menjanjikan tiga baterai lagi untuk membantu Ukraina melawan serangan udara Rusia.
Untuk memperluas upaya ini, Amerika Serikat mengumumkan pada Januari 2024 bahwa mereka berencana mengganti baterai yang ada dengan pendanaan baru dari anggaran tahun fiskal 2023.
Pada tanggal 11 Juni 2024, Amerika Serikat menegaskan kembali komitmennya dengan mengumumkan pengiriman satu baterai Patriot ke Ukraina, yang menggarisbawahi pentingnya pengiriman rudal untuk mendukung infrastruktur penting.
Beberapa hari kemudian, pada tanggal 20 Juni, Rumania mengonfirmasi rencana untuk menyumbangkan baterai Patriot dari persediaannya, yang menunjukkan dukungan internasional yang kuat.
Hanya empat hari kemudian, Belanda mengungkapkan rencana untuk bermitra dengan negara yang dirahasiakan untuk memasok baterai tambahan.
Hingga Juli 2024, AS secara aktif bernegosiasi dengan Israel dengan tujuan mengirimkan hingga delapan baterai Patriot.
Jika berhasil, hal ini dapat meningkatkan kemampuan pertahanan udara Ukraina secara signifikan.
Meskipun Ukraina telah menerima empat baterai Patriot, otoritas militer terus menekankan perlunya melawan ancaman rudal Rusia secara efektif.
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, menekankan bahwa setidaknya ada 25 sistem seperti itu penting untuk melindungi negara secara keseluruhan.
Belanda telah berkontribusi dengan pengiriman komponen dan rudal tambahan, meskipun komitmen internasional lebih lanjut masih menunggu keputusan.
Analis Barat dan Rusia memiliki pendapat berbeda tentang pengoperasian sistem Patriot di Ukraina.
Pakar pertahanan Barat mengatakan efektivitas Patriot dalam konflik tersebut menggarisbawahi peran pentingnya dalam strategi pertahanan udara modern.
Mereka mengamati bahwa sistem tersebut secara efektif menetralisir berbagai ancaman udara, termasuk rudal jelajah dan balistik.
“Kemampuan Patriot untuk menembak jatuh sasaran udara penting menggarisbawahi pentingnya teknologi ini dalam peperangan modern,” kata seorang analis industri pertahanan Eropa.
Sebaliknya, para ahli Rusia lebih skeptis dan menyatakan bahwa fungsi sebenarnya dari sistem tersebut tidak sesuai dengan janji pasar.
Mereka mengklaim bahwa sistem tersebut mengalami kesulitan dalam mendeteksi dan merespons jenis ancaman baru yang diperkenalkan Rusia ke dalam konflik tersebut.
“Meskipun ada kemajuan, Patriot berjuang melawan teknologi terbaru kami,” jelas seorang analis militer Rusia, menyoroti keterbatasan sistem dengan ancaman hipersonik dan tidak diketahui.
Sistem pertahanan udara Patriot, yang dikembangkan secara inovatif oleh Raytheon, adalah jaringan pertahanan udara dan rudal terintegrasi yang kuat.
Sistem ini menggabungkan sistem radar modern, teknologi komando dan kontrol canggih, serta serangkaian rudal.
Inti dari sistem canggih ini adalah radar Doppler fase AN/MPQ, -53.
Radar ini memberikan deteksi, pelacakan, dan panduan rudal yang unggul.
Dirancang untuk melawan berbagai ancaman seperti rudal balistik taktis, rudal jelajah, drone, dan pesawat canggih, radar ini menawarkan pertahanan terintegrasi ke 19 negara di seluruh dunia.
Rudal utama sistem ini, MIM-104 Patriot, memiliki akurasi luar biasa berkat kontrol inersia yang dipandu oleh perintah radar.
Versi terbaru, MIM-104E GEM+, telah meningkatkan kemampuan pelacakan target, terutama untuk objek dengan reflektifitas radar rendah, serta mekanisme ledakan canggih untuk meningkatkan efektivitas melawan rudal balistik.
Rudal ini dilengkapi dengan sistem anti-rudal yang dapat diangkut, yang masing-masing berisi empat kontainer rudal, yang menjamin penyebaran cepat dan pergerakan sistem yang efektif.
Dalam sejarah perang, sistem Patriot secara konsisten menunjukkan kehebatannya, khususnya selama operasi seperti Perang Irak, dengan keberhasilan luar biasa dalam mencegat rudal musuh.
Dengan kemajuan dan peningkatan yang terus-menerus, Patriot tetap menjadi bagian sentral dari lanskap pertahanan udara global, terus beradaptasi terhadap ancaman dan tantangan teknologi peperangan modern yang terus berkembang.