Said Iqbal Optimis Upah Buruh Tahun Depan Naik 10 Persen, Ini Hitungannya

Laporan reporter Tribunnews.com Lita Febriani 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Keputusan Mahkamah Agung terhadap UU Cipta Kerja yang meminta pemerintah dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) membentuk UU Ketenagakerjaan baru membawa angin segar bagi para pekerja.

Dengan adanya putusan MK, dewan penggajian akan bekerja kembali, kemudian gaji sektoral akan berbeda lagi, kemudian indeks yang disepakati dalam skema kenaikan gaji dapat dilaksanakan secara bersama-sama, kebutuhan hidup yang layak harus diperhatikan. dan pada akhirnya akan dipastikan bahwa gaji akan berada di atas inflasi.

Berdasarkan putusan Mahkamah Konstitusi, Peraturan Pemerintah No. 51 Tahun 2023 tentang Perubahan Peraturan Pemerintah No. 36 Tahun 2021 tentang Gaji. Jika kontraktor tetap menerapkan PP 51 berarti melanggar konstitusi.

Ketua Umum Partai Buruh Indonesia Said Iqbal optimistis berdasarkan keputusan Mahkamah Konstitusi, upah buruh bisa naik hingga 10 persen pada tahun depan karena upah dinilai berada di atas inflasi plus perekonomian. pertumbuhan.

“Ya artinya inflasi 2,5 persen + pertumbuhan ekonomi 5,1 persen, sampai 7,6 persen. Makanya kita minta upah minimum dinaikkan dari 8 persen menjadi 10 persen, karena tahun 2024 siapa bilang upah naik, nyatanya kenaikannya 1,3 persen, kenaikan upah hanya 1,58 persen, inflasi 2,8 persen. persen, yang berarti keuntungannya adalah 1,3 persen. 2025,” kata Said Iqbal dalam wawancara eksklusif dengan Tribunnews.com, Kamis (31 Oktober 2024).

Partai Buruh punya riset dengan KSPI, jika upah naik 1,58 persen, konsumsi hanya naik sekitar Rp 26 triliun per tahun. Namun, jika upah meningkat sebesar 8,7%, konsumsi akan meningkat hingga lebih dari Rp 188 triliun.

“Kalau upah naik 10 persen, misalnya konsumsi menjadi Rp 200 triliun, berarti kenaikan upah akan meningkatkan konsumsi. Peningkatan konsumsi berarti peningkatan pertumbuhan ekonomi. Presiden Pak Prabowo ingin pertumbuhan ekonomi 8 persen, jadi kalau PP nomor 51 masih kita pakai. Dengan ini sekarang, Insya Allah kita akan mencapai pertumbuhan ekonomi 8 persen, jelasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *