Rusia Was-was saat AS Niat Simpan Berbagai Rudal Jarak Jauh di Jerman

TRIBUNNEWS.COM – Kementerian Luar Negeri Rusia menyebut Rusia merasa terancam dengan keputusan Amerika Serikat (AS) mengirim rudal jarak jauh ke Jerman.

Sebelumnya, Departemen Pertahanan AS (Pentagon) menyatakan AS akan mulai mengirimkan sistem rudal jarak jauh ke Jerman pada tahun 2026.

Rudal-rudal ini dikatakan akan jauh melebihi senjata Eropa yang ada.

Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Ryabkov mengatakan rencana Pentagon mengirim rudal jarak jauh ke Jerman bertujuan membahayakan keamanan Rusia.

“Langkah-langkah ini terutama ditujukan untuk merugikan keamanan negara kami,” kata Sergei Ryabkov di sela-sela sidang parlemen kelompok BRICS ke-10, Rabu (10/7/2024) kemarin.

Dia mengatakan Rusia akan mengembangkan respons militer terhadap ancaman tersebut dengan berkoordinasi dengan rencana Pentagon.

“Tanpa tindakan panik, tanpa emosi, pertama-tama kita akan mengembangkan, dan yang terpenting, respons militer terhadap ancaman baru ini,” katanya.

Sementara itu, Duta Besar Rusia di Washington, Anatoly Antonov, mengatakan rencana AS mengirimkan rudal jarak menengah dan pendek ke Jerman merupakan ancaman langsung terhadap keamanan internasional dan akan meningkatkan risiko perlombaan senjata rudal.

Sungguh, soal rencana Amerika Serikat mengerahkan rudal jarak menengah dan pendek di Eropa. Washington melakukan kesalahan yang sangat serius. Tindakan destruktif seperti itu secara langsung berbahaya bagi keamanan internasional dan stabilitas negara lain, kata Anatoly Antonov kemarin. .

Menurutnya, pengerahan tersebut menunjukkan niat AS untuk mendemonstrasikan dan meningkatkan perlombaan senjata rudal.

“Amerika meningkatkan risiko perlombaan senjata rudal. Di sini, mereka lupa bahwa eskalasi yang tidak terkendali dapat didorong di tengah konflik berbahaya di jalur Rusia-NATO,” jelasnya.

Ia juga menyinggung Perjanjian Senjata Nuklir antara AS dan Uni Soviet pada tahun 1987.

Namun, AS menarik diri dari perjanjian tersebut pada tahun 2019 dan perjanjian tersebut diakhiri pada 2 Agustus 2019.

“Tidak ada yang berpikir untuk meminimalkan konsekuensi berbahaya dari pelanggaran Perjanjian Kekuatan Nuklir Jarak Menengah. Washington juga telah menunjukkan ingin menunjukkan superioritas militernya,” ujarnya, seperti dilansir Aawsat. AS mengirimkan rudal jarak jauh ke Jerman

Sebelumnya, Pentagon mengumumkan pada tahun 2026 Amerika Serikat akan mulai mengirimkan senjata jarak jauh, termasuk hipersonik, ke Jerman.

Pengumuman tersebut disampaikan melalui pernyataan bersama Amerika-Jerman yang dipublikasikan di sela-sela KTT North Atlantic Treaty Organization (NATO) di Washington, Rabu (10/7/2024).

Pengerahan tersebut akan dimulai pada tahun 2026 sebagai bagian dari rencana untuk membangun kehadiran militer permanen di masa depan.

“Di antara senjata yang akan digunakan adalah rudal SM-6 dan Tomahawk, serta senjata hipersonik yang saat ini sedang dikembangkan,” demikian pernyataan AS-Jerman kemarin, seperti dilansir TASS.

“Pengerahan kemampuan canggih ini akan menunjukkan komitmen Amerika Serikat terhadap NATO dan kontribusinya terhadap pencegahan kolektif Eropa,” lanjutnya.

Pentagon telah mengonfirmasi bahwa senjata yang akan dikirim akan memiliki jangkauan yang lebih jauh dibandingkan senjata yang saat ini digunakan di Eropa.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *