TRIBUNNEWS.COM — Ukraina mengalami kerugian besar, tiga pesawatnya ditembak jatuh oleh Pasukan Dirgantara Rusia.
Dalam 24 jam terakhir pertempuran melawan pasukan Vladimir Putin, dua jet Sukhoi Su-27 Kiev hancur dalam pertempuran udara, sementara satu jet Mikoyan MiG-29 dihancurkan oleh rudal dari sistem pertahanan udara Rusia.
Kementerian Pertahanan Rusia, dalam keterangannya yang dikutip Russia Today, Minggu (15/9/2024), menyebutkan selain tiga pesawat tersebut, Moskow juga berhasil meluncurkan rudal HIMARS, 55 drone kamikaze, dan empat bom berpemandu Prancis.
Sementara itu, belum ada tanggapan dari Ukraina terkait jatuhnya ketiga pesawat tempur tersebut.
Sementara itu, Forbes menyatakan, sebelum perang, Ukraina memiliki setidaknya 50 unit MiG-29 Mikoyan.
Namun, selama lebih dari dua setengah tahun perang, sekitar 28 pesawat yang diproduksi pada tahun 1980-an di Uni Soviet dihancurkan oleh angkatan bersenjata Rusia.
Sedangkan pesawat tua lainnya yang dimiliki TNI AU Kyiv adalah Su-27 dan Su-25 yang jumlahnya diperkirakan sekitar 70 unit sebelum perang.
Namun, Forbes mengonfirmasi bahwa kini hanya tersisa sedikit dari pesawat tersebut karena jatuh saat berduel dengan Angkatan Udara Rusia atau hancur saat diparkir.
Namun jumlah pesawat operasional yang dikuasai Ukraina masih belum diketahui.
Pasalnya, beberapa negara sekutu juga telah memberikan jet tempurnya ke Kyiv. Slovakia telah mengirimkan 27 unit MiG-29 yang tidak bisa terbang tapi bisa digunakan sebagai suku cadang.
Sementara itu, Polandia membantu Ukraina dengan 12 pesawat yang sama yang masih bisa terbang.
Namun jumlah pesawat tempur aktif Ukraina masih belum diketahui secara pasti. Ilustrasi pesawat Su-27 (Vadim Savitsky/Layanan Pers Kementerian Pertahanan Federasi Rusia/TASS)
Baru-baru ini, negara-negara Barat telah mengirimkan setidaknya 12, bahkan ada yang mengatakan enam, jet tempur F-16 buatan AS.
Rusia mengklaim telah merusak beberapa pesawat. Sebuah F-16 jatuh ketika mencoba menembak jatuh rudal Rusia pada akhir Agustus.
Kiev menderita kerugian besar ketika pesawat yang membawa Letkol Alexei Mes jatuh, menewaskan pilotnya. Letkol Mess adalah salah satu pilot paling berpengalaman di Ukraina yang berperan penting dalam diplomasi mendatangkan F-16 dari Amerika Serikat.