Rusia mengatakan penyelenggara pembunuhan pemimpin Hamas mengandalkan keterlibatan AS
TRIBUNNEWS.COM – Seorang pejabat senior Rusia pada Kamis (1/7/2024) mengatakan penyelenggara pembunuhan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh di ibu kota Iran, Teheran, “mempercayai” keterlibatan AS. (AS) di kawasan Timur Tengah.
Menurutnya, tugas Amerika Serikat adalah menghapus resolusi PBB tentang pembentukan negara Palestina, seperti dilansir Anadolu Agency.
“Jelas bahwa penyelenggara provokasi semacam itu berharap dapat memecahkan proses negosiasi yang menemui jalan buntu dan mengandalkan partisipasi Amerika Serikat dalam aksi militer untuk melupakan resolusi PBB tentang pembentukan negara Palestina,” kata Kementerian Luar Negeri Rusia dalam sebuah pernyataan. penyataan.
Pernyataan itu disampaikan setelah percakapan telepon antara Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov dan penjabat mitranya dari Iran, Ali Bagheri. Pemimpin tertinggi Iran memimpin salat jenazah Ismail Haniyeh, kepala biro politik gerakan perlawanan Palestina Hamas, yang dibunuh oleh Israel di Teheran. (IRNA) Rusia dan Iran mengutuk pembunuhan Haniyeh
Pernyataan itu mengatakan bahwa baik Rusia maupun Iran menyebut pembunuhan politik sebagai hal yang “tidak dapat diterima” dan bahwa tindakan tersebut sangat berbahaya, penuh dengan perkembangan pesat di zona konflik Palestina-Israel dan memburuknya situasi di wilayah tersebut secara signifikan.
Pernyataan tersebut mengutip Lavrov yang mendesak semua pihak yang terlibat dalam situasi di Jalur Gaza dan Timur Tengah untuk “menghindari tindakan yang dapat menyebabkan destabilisasi lebih lanjut dalam situasi dan menimbulkan korban baru di kalangan penduduk sipil.” Kabut air disemprotkan saat warga Iran mengambil bagian dalam prosesi pemakaman mendiang pemimpin Hamas Ismail Haniyeh di Teheran pada 1 Agustus 2024, menjelang pemakamannya di Qatar. – Iran mengadakan prosesi pemakaman yang menyerukan balas dendam setelah pembunuhan pemimpin politik Hamas Ismail Haniyeh di Teheran dalam serangan yang dituduh dilakukan oleh Israel. (Foto AFP) (AFP/-)
Hamas dan Iran mengumumkan pembunuhan Haniyeh pada Rabu pagi (31 Juli 2024) dalam serangan udara Israel di kediamannya di Teheran setelah ia menghadiri pelantikan presiden baru Iran, Masoud Pezeshkian.
Meski Israel belum mengomentari pembunuhan tersebut, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu telah mengisyaratkan keterlibatan Tel Aviv dalam pembunuhan Haniyeh.
Hamas dan Iran telah berjanji untuk membalas pembunuhan Haniyeh, sementara upaya internasional untuk meredakan situasi di wilayah tersebut terus berlanjut di tengah kekhawatiran akan konflik yang lebih luas di wilayah tersebut.
(oln/memo/*)